Selasa, 18 November 2008

Obama Ikuti Cara Lincoln, "Musuh" Pun Dirangkul

Senin, 17 November 2008 02:37 WIB
Barack Obama mengikuti jejak pendahulunya, Abraham Lincoln, dengan menggandeng mantan rival-rivalnya menjadi anggota dalam pemerintahannya. Obama menyatakan akan menerima perbedaan pendapat.Obama mempertimbangkan Hillary Clinton, rival terberatnya dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, untuk jabatan menteri luar negeri atau jabatan lain. Obama juga merencanakan pertemuan dengan John McCain. ”Hal itu merefleksikan kehendak kuat Obama yang serius mempertimbangkan untuk membuat tim rival seperti yang dilakukan Lincoln,” kata ahli sejarah Doris Kearns Goodwin, Minggu (16/11).Dengan orang yang memiliki perspektif berbeda, kata Goodwin, Obama akan menyerap pandangan-pandangan berbeda dan memperkuat kemampuan berbicara penuh empati.”Tantangannya adalah menjamin hal itu tidak akan melumpuhkan tim. Saat keputusan dibuat, semua orang bisa menerima bahwa waktu debat sudah selesai,” ujar Goodwin.Lincoln melakukan hal serupa saat mulai memerintah tahun 1861 ketika negara-negara bagian di selatan AS menyatakan Perang Saudara. Dia menunjuk ”musuh” beratnya, Edwin Stanton, sebagai menteri perang. Stanton pernah menghina Lincoln. Lincoln juga menunjuk Salmon P Chase, pengkritik Lincoln dan rival dari Partai Republik, sebagai menteri keuangan. Alasan Lincoln waktu itu, ”Kita memerlukan orang kuat. Orang-orang ini adalah orang- orang terkuat.”Pada Mei lalu, Obama mengatakan pendekatan Lincoln menggandeng mantan musuh adalah pendekatan yang harus diambilnya. Obama akan mempertimbangkan McCain sebagai salah satu menteri.Goodwin mengatakan sulit membentuk tim rival sejati sekarang ini yang dipenuhi situasi partisan. Namun Goodwin yakin Obama bisa melakukan itu. ”Saya yakin rakyat akan merespons dengan antusias,” katanya.PeluangMenghadapi ujian pertama soal krisis ekonomi AS, Obama tidak akan menurunkan ide besar yang diusungnya dalam kampanye pemilu presiden. Pendekatan yang dibuat Obama dalam membentuk pemerintahan mengisyaratkan dia memandang krisis sebagai peluang, bukan hambatan.Obama mengungkapkan rencana memberi lapangan pekerjaan bagi dua juta warga AS untuk membangun kembali jalan, jembatan, dan sekolah, serta inisiatif investasi sebesar 150 miliar dollar AS dalam ekonomi energi ramah lingkungan guna menciptakan lima juta lapangan kerja.Rencana ambisius itu mirip program kerja publik yang dipelopori Presiden Franklin D Roosevelt yang mulai menjabat presiden di tengah krisis ekonomi tahun 1933.Leon Panetta, Kepala Staf Gedung Putih semasa Presiden Bill Clinton, mengatakan, tugas pertama Obama, yaitu menstabilkan ekonomi, akan memberi dia modal politik untuk menyukseskan agenda yang luas. (ap/fro)Sumber : Kompas Cetak

Tidak ada komentar: