Rabu, 25 Februari 2009

Cawapres Pendamping Prabowo: Laki-laki dan Sipil

Muhammad Nur Hayid - detikPemilu


Jakarta - Dilihat dari polling, antusiasme masyarakat terhadap Partai Gerindra terus meningkat. Didukung oleh data internal yang kuat, Prabowo Subianto semakin mantap untuk maju sebagai capres melawan SBY dan Mega. Cawapres Prabowo pun konon sudah berada di kantong mantan Pangkostrad itu. Dia seorang laki-laki dan sipil. Benarkah?

Sumber detikcom di DPP Partai Gerindra menyebutkan bahwa di sela-sela kesibukannya dalam melakukan sosialisasi pencapresan, Prabowo sudah menyeleksi beberapa nama tokoh nasional yang akan digandeng dalam pilpres 2009. Nama itu sudah di tangan Prabowo meski belum diumumkan.

"Beliau (prabowo) sudah pegang nama. Dia itu laki-laki dan sipil. Itu saja dulu," kata sumber detikcom di DPP Partai Gerindra, Kamis (19/2/2009).

Menurut sumber tersebut, untuk menyukseskan calonnya sebagai presiden terpilih, Partai Gerindra sudah membentuk Badan Pemenangan Presiden (BPP). Badan ini akan dipimpin oleh seorang yang sudah dikenal publik. "Saat ini sudah ada persiapan Badan Pemenangan Presiden. Ketuanya orang yang sudah dikenal lah," kata sumber tersebut.

Detikcom lalu mengkonfirmasi mengenai cawapres Prabowo kepada Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Amran Nasution. Menurut mantan politisi PBR ini, partainya memang sudah menentukan nama-nama cawapres Prabowo. Namun, keputusan akhirnya berada di tangan mantan menantu Soeharto itu.

"Loh kemarin kan sudah diumumkan nama-namanya. Terus kemudian akan diseleksi
tunggu saja lah. Yang itu hanya Pak Prabowo yang tahu," kata Amran pada
detikcom.

Saat ditanya apakah calon pendamping Prabowo itu seorang sipil dan laki-laki, Amran meminta untuk bersabar sampai diumumkan setelah pemilu legislatif. "Ah, jangan terlalu jauh-jauh dulu lah. Kita tungu saja setelah pemilu legislatif," pungkas Amran. ( yid / asy )

Deddy Mizwar Didorong Maju Capres Sejak 3 Bulan Lalu

Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Pemenangan Deddy Mizwar for President, Mukhlis Gumilang, mengaku bahwa proses pencalonan pemeran film Nagabonar, Deddy Mizwar, sebagai capres diputuskan sejak 3 bulan lalu. Sebelum itu, tim masih melakukan perdebatan dan pembahasan serius mengenai persoalan bangsa dan solusinya.

"Kalau keputusan harus maju sendiri sebagai capres itu sekitar 3 bulan lalu. Tapi kami diskusi mengenai masalah bangsa ini dan bagaimana solusinya sudah sejak bertahun-tahun," kata Mukhlis pada detikcom, Kamis (26/2/2009).

Menurut Mukhlis, setelah melakukan refleksi panjang mengenai perjalanan bangsa dan nasib rakyat yang tak kunjung sejahtera, disimpulkan bahwa selama ini kemerdekaan yang sudah berumur 65 tahun belum dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal itu disebabkan karena para pemimpin bangsa yang diberi amanat untuk mengisi kemerdekaan mengkhianati sumpah dan janjinya untuk menyejahterakan seluruh rakyat.


"Kita semua sepakat kenapa setelah merdeka sekian lama, kok nasib rakyat gitu-gitu aja. Akhirnya, kita berfikir semua ini karena kita memilih pemimpin yang salah. Semantara Pilpres 2009 yang kita harapkan menjadi titik perubahan, ternyata didominasi oleg capres itu-itu saja," papar Mukhlis.

Atas dasar memberikan alternatif pilihan yang lebih baik, sosok Deddy Mizwar didorong sebagai capres. Deddy yang memang tidak pernah bergelut dengan dunia politik praktis pun awalnya menolak. Tetapi karena semangat memberikan harapan akan perubahan dan harapan yang lebih baik, Deddy pun siap menjadi 'tumbal'.

"Setelah kita pikir, siapa yang kira-kira bisa didorong sebagai capres alternatif memecah kebuntuan masyarakat ini, kita mentok. Akhirnya, dengan pengalamannya yang ada, kita sepakat mendorong Deddy Mizwar. Kita meyakini dia punya komitmen dan hati nurani untuk memperbaiki nasib bangsa ini," jelas Mukhlis.

Mukhlis menegaskan, pilihan Deddy dan timnya untuk maju dalam Pilpres 2009 ini
semata-mata didasarkan oleh keinginan mengubah sistem yang saat ini sangat tidak kondusif bagi munculnya pemimpin terbaik bangsa. Hal itu disebabkan karena saluran politik yang ada disumbat oleh partai-partai besar yang tidak menginginkan kekuasaanya tergerus.

"Kami tidak punya target yang muluk-muluk. Kalau pencalonan Deddy ini disambut masyarakat dan didukung, kita akan bawa perubahan. Kalau tidak, paling tidak, kita sudah berusaha untuk ikut berkontribusi memperbaiki nasib bangsa ini," pungkasnya. ( yid / nrl )

Senin, 23 Februari 2009

Ini Dia! Daftar Pemenang Academy Awards 2009

Hollywood - Ajang penganugerahan Academy Awards ke 81 telah usai. Film 'Slumdog Millionaire', aktor Sean Penn dan aktris Kate Winslet keluar sebagai jawaranya.

Ajang penghargaan untuk para pekerja di bidang film yang paling bergengsi itu digelar meriah di Kodak Theatre, Hollywood pada Minggu (22/2/2009). Siapa saja yang jadi pemenangnya? ini dia daftar lengkapnya:

Best Motion Picture of the Year: 'Slumdog Millionaire'
Actor in a Leading Role: Sean Penn - 'Milk'
Actress in a Leading Role: Kate Winslet - 'The Reader'
Actor in a Supporting Role: Heath Ledger - 'The Dark Knight'
Actress in a Supporting Role: Penelope Cruz - 'Vicky Cristina Barcelona'
Directing: Danny Boyle - 'Slumdog Millionaire'
Adapted Screenplay: Simon Beaufoi - 'Slumdog Millionaire'
Original Screenplay: Dustin Lance Black - 'Milk'
Best Animated Feature Film of the Year: 'Wall-E'
Best Documentary Feature: 'Man on Wire'
Best Foreign Language Film of the Year: 'Departures' - Japan
Achievement in Art Direction: 'The Curious Case of Benjamin Button'
Cinematography: Anthony Dod Mantle - 'Slumdog Millionaire'
Costume Design: Michael O'Connor - 'The Duchess'
Film Editing: Chris Dickens - 'Slumdog Millionaire'
Makeup: Greg Cannom - 'The Curious Case of Benjamin Button'
Original Score: A.R. Rahman - 'Slumdog Millionaire'
Original Song: 'Jai Ho' (Slumdog Millionaire)
Sound Editing: Richard King - 'The Dark Knight'
Sound Mixing: 'Slumdog Millionaire'
Visual Effects: 'The Curious Case of Benjamin Button'
Best Documentary Short Subject: 'Smile Pinki'
Best Animated Short Film: 'La Maison en Petits Cubes'
Best Live Action Short Film: 'Spielzeugland'
(hkm/hkm)
www.detik.com

Minggu, 22 Februari 2009

Heath 'Joker' Ledger Jawara!

Han Kristi - detikMovie

Jakarta - Doa para penggemar aktor Heath Ledger terkabul. Aktor idola mereka itu berhasil dinobatkan sebagai Aktor Pendukung Terbaik di Academy Awards 2009.

Seperti detikhot kutip dari situs resmi Academy Awards, Senin (23/2/2009), sejarah kembali terulang. Lewat aktingnya yang ciamik di 'Dark Knight', Heath Ledger menjadi aktor kedua yang menerima piala tersebut setelah meninggal dunia. Malam itu, kedua orangtua dan adiknya mewakili almarhum menerima piala Aktor Pendukung Terbaik.

Hal itu sebelumnya pernah terjadi pada 1976. Aktor Peter Finch dinobatkan sebagai Aktor Terbaik lewat aktingnya di 'Network'.

Sementara 'Slumdog Millionaire' berhasil mendapat piala ke duanya. Film besutan Danny Boyle itu dengan sukses membawa pulang piala Sinematografi Terbaik. (hkm/hkm)

Selasa, 17 Februari 2009

Rencana Kunjungan Menlu AS

Jakarta - Pemerintah Indonesia seharusnya mengambil manfaat dari momen rencana kunjungan Menlu AS Hillary Clinton. Khususnya bagi perbaikan hubungan AS
dengan dunia Islam dan kepentingan rakyat.

"Kedatangan Menlu AS Hillary Clinton ke Indonesia bisa diartikan sebagai pengakuan dan harus dimanfaatkan oleh Indonesia," kata Ketua Umum PP
Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di kantor Centre for Dialogue and Cooperation
among Civilizations (CDCC), Jl Kemiri, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa
(17/2/2009).

Menurut Din, sebagai negara yang mayoritas beragama Islam, pemerintah Indonesia harus meminta agar pemerintahan AS yang baru di bawah pimpinan
Barack Obama agar mengubah paradigma dan pandangannya terhadap dunia Islam.
Pertama, AS harus menjadi sahabat dan teman bagi dunia Islam, meninggalkan
standar ganda di Timur Tengah dan menjauhkan pendekatan militer.

Kedua, lanjut Din, pemerintah Indonesia harus berani menyampaikan kepada AS khususnya untuk mereview sejumlagh perusahaan minyak dan pertambangan yang ada di Indonesia. Karena selama ini perusahaan asing itu bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia sendiri.

"Ini kalau kita punya keberanian untuk memanfaatkan itu," tegasnya. (zal/anw)

M. Rizal Maslan - detikNews

Kamis, 12 Februari 2009

Boni: Sangat Logis Golkar Merapat ke Gerindra

Jakarta - Isu Golkar yang sudah membangun komunikasi politik dengan Partai Gerindra sangat mungkin terjadi. Pengamat politik UI Boni Hargens menilai, langkah Golkar itu sebagai bentuk nyata kemarahannya pada Demokrat yang mengklaim paling berjasa dalam hal keberhasilan pemerintah.

"Logis kalau Golkar meninggalkan Partai Demokrat dan SBY. Kegagalan pemerintah selalu dikambinghitamkan kepada Golkar, sementara keberhasilannya selalu diklaim milik Demokrat," kata Boni pada detikcom, Kamis (12/2/2009).

Menurut pria berkepala plontos ini, pilihan merapat ke Gerindra sangat tepat karena bisa menyatukan faksi Golkar yang pecah akibat Prabowo mendirikan partai sendiri. Selain itu Partai Gerindra merupakan satu-satunya partai yang memiliki figur yang layak jual dalam Pilpres 2009 mendatang.

"Pilihan Partai Gerindra itu sangat tepat karena Gerindra merupakan partai baru yang diprediksi menjadi bintang dalam Pemilu 2009. Indikasinya sama seperti Partai Demokrat pada Pemilu 2004 lalu," terang Boni.

"Selain itu, Golkar dan Gerindra kan basisnya sama. Jadi tidak terlalu sulit untuk menyatukan kosntituennya guna bekerjasama memenangkan calon yang diusung," pungkas Boni.

Sebelumnya diberitakan Partai Golkar diisukan mulai melirik kemungkinan koalisi dengan Partai Gerindra. Menurut sumber detikcom kemungkinan koalisi 2 partai ini diawali dengan membangun komunikasi antar elit kedua partai melalui telpon.

Diyakini komunikasi awal ini merupakan pintu masuk dari koalisi Golkar dan Gerindra sampai pemilu presiden mendatang. Sayangnya, sumber tersebut menolak menjelaskan siapa saja elit yang sudah berkomunikasi dan apa saja kesepakatan awal yang telah dicapai. ( yid / iy )
Muhammad Nur Hayid - detikPemilu

Penjaringan Capres Golkar

Didit Tri Kertapati - detikPemilu


Jakarta - Partai Golkar melakukan penjaringan nama-nama capres untuk dimajukan pada Pilpres 2009. Langkah ini dianggap tepat karena memang menjadi amanat dari Rapim Golkar November 2008 kemarin.

"DPP berarti sudah menindaklanjuti hasil rapim. Saya kira itu sudah betul, sudah tepat karena DPP memang harus melaksanakan hasil putusan rapim. Apalagi rapim diselenggarakan oleh DPP sendiri." kata mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung usai acara di kantor DPP PKS, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (12/2/2009).

Menurut Akbar, Golkar sebagai partai besar memang sudah sepatutnya memiliki calon presiden sendiri. Akbar berpendapat, idealnya Golkar mengumumkan capresnya sebelum pemilu legislatif dimulai.

"Paling ideal sebelum pemilu capres ditetapkan. Tetapi tidak kalah baiknya sebelum pemilu," terang Akbar.

Akbar menambahkan pada Pemilu 2004, para capres sudah diumumkan sebelum pemilu legislatif, kemudian mereka bekerjasama mensukseskan pemilu legislatif. Selain itu, Akbar menerangkan langkah penjaringan capres ini bukanlah sebuah manuver untuk keluar dari bayang-bayang SBY.

"Golkar sebagai pemenang pemilu wajar punya capres, karena Golkar memilki pengalaman politik yang lama dan memiliki SDM yang cukup. Partai Demokrat akan mengapresiasi hal ini," tandas pria berkacamata ini.

( ddt / mok )

Selasa, 10 Februari 2009

Yuddy: Harusnya SBY Sikapi Biasa Saja Soal Mubarok

Muhammad Nur Hayid - detikPemilu


Jakarta - Politisi muda Partai Golkar Yuddy Chrisnandi menyayangkan sikap SBY yang dinilai berlebihan merespons pernyataan Ahmad Mubarok. Seharusnya SBY bisa menahan diri dengan cukup melakukan komunikasi eksklusif dengan petinggi Golkar dan JK tanpa melalui media.

"Ini bukan masalah yang besar dan rumit. Harusnya disikapi biasa saja. SBY tidak perlu reaktif dan Pak JK juga demikian," kata Yuddy pada detikcom, Rabu (11/2/2009).

Menurut capres independen ini, Mubarok adalah seorang akademisi yang tulus dan apa adanya. Karena itu, Yuddy tidak yakin Mubarok sengaja mengatakan hal itu untuk tujuan melecehkan Partai Golkar.

"Saya sendiri mengenal Pak Mubarok, beberapa kali saya satu forum, saya juga mengenal beliau secara pribadi. Beliau ini akademisi, saya tidak yakin ada kesengajaan, untuk melecehkan Partai Golkar. Ini hanya discontent, salah kutip saja kali," kata Yuddy.

Menurut Yuddy, karena ada dugaan salah kutip inilah, seharusnya Partai Golkar mencari tau statemen Mubarok itu dalam konteks apa.

"Harusnya Partai Golkar sebagai partai senior bisa meletakkan masalah ini secara profesional. Kalau benar Pak Mubarok mengatakan hal itu, harusnya itu disikapi dengan instropeksi, jadikanlah itu cambuk untuk memperkuat partai dengan mengerakkan mesin politik guna menjawab pesimisme publik," katanya.

Yuddy meminta kader golkar tidak memperuncing kesalahpahaman ini dengan statemen dan gerakan-gerakan yang tidak produktif.

"Saya imbau kader Golkar untuk tidak memperuncing. Yang terpenting sekarang bagaimana membuktikan pada publik bahwa Golkar itu partai besar dan matang dan dewasa," pungkas anggota Komisi I DPR ini.

( yid / nrl )

"Sri Mulyani Berpotensi Gantikan Kalla"

VIVAnews - Pengamat politik M Qodari menganalisis kepercayaan diri Partai Demokrat sedang tinggi-tingginya. Demokrat tentu berpikir jika meraih suara 20 persen, bisa mencalonkan sendiri calon presiden dan wakil presiden.

"Karena itu pula, saya menduga jika suara Demokrat di atas 20 persen, kemungkinan calon wakil presidennya Susilo Bambang Yudhoyono itu bukan orang partai, tapi teknokrat murni," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer itu usai diskusi di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 10 Februari 2009.

Dan orang yang dirasa paling cocok untuk itu, menurut Qodari, adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Dia dianggap efektif sebagai Menteri Keuangan, dianggap punya kemampuan koordinasi sebagai Menteri Ekonomi, dan bukan orang partai," kata Qodari.

Pilihan Sri Mulyani, menurut Qodari, karena Yudhoyono tampak trauma dengan orang-orang partai. "Misalnya kalau SBY tidak membuat kebijakan yang sejalan, lantas interpelasi dimunculkan atau dukungan terhadap pemerintah ditarik. Golkar sendiri saja sikap politiknya berubah-ubah, ada waktu pro dan kontra," ujarnya.

• VIVAnews

Senin, 09 Februari 2009

Calon Legislator Punya Pabrik Surat Suara

VIVAnews – Badan Pengawas Pemilihan Umum melaporkan sejumlah temuan di lapangan selama proses cetak surat suara pemilihan umum ke Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat.

“Misalnya ada salah satu perusahaan cetak surat yang dimiliki calon anggota legislator,” kata Agustiani Tio, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum di Komisi II Parlemen, Senayan, Senin 9 Februari 2009.

Calon legislator itu berasal dari daerah pemilihan Jakarta Timur. Perusahaannya bernama Wihani Grafindo.

Agustiani mengatakan perusahaan percetakan itu berada di Kampung Dukuh, Penggilingan, Jakarta. Padahal, kata dia, laporan administrasinya berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur.

Agustiani mengatakan khawatir dengan potensi kecurangan yang muncul bila seorang calon legislator ikut menangani surat suara. Misalnya, melakukan cetak ganda surat untuk kepentingan tertentu.

Temuan lainnya adalah lokasi perusahaan percetakan hanya berbentuk rumah biasa.

Temuan yang dilaporkan ke DPR ini diharapkan juga menjadi catatan bagi Komisi Pemilihan Umum untuk lebih cermat menyelenggarakan logistik.

Bawaslu berharap pelaksanaan pemilihan umum dilaksanakan sesuai jadwal yaitu 9 April 2009.

Sambutan HUT Gerindra Pertama: Membangun Kembali Indonesia Raya

Saudara-saudara sekalian, hadirin yang saya hormati.

Tepat dua belas bulan yang lalu, pada tanggal 6 Februari 2008 kita telah mendirikan sebuah partai politik baru, yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya yang pada saat itu adalah partai ke-100 yang terdaftar di Departemen Hukum dan HAM.

Apa yang melatarbelakangi keinginan kita untuk mendirikan sebuah partai politik baru di tengah kesadaran bahwa sesungguhnya rakyat kita sudah sangat jenuh dengan sekian banyak partai politik dan sekian puluh ribu politisi yang semuanya memberi banyak janji, mengumbar aneka wacana dengan bahasa yang indah dan menggetarkan.

Mengapa perlu kita dirikan sebuah partai baru?
Apakah karena kita ingin kursi jabatan?
Apakah karena kita ingin kedudukan?
Apakah kita mendirikan partai baru untuk memperjuangkan ambisi pribadi kita masing-masing?
Apakah untuk mencari harta dan kekayaan dari jabatan-jabatan politik?

Jika hal-hal tersebut ada dalam benak kita pada saat itu dan sekarang , maka kita adalah orang-orang yang hina dan sangat tidak pantas kita sandang nama yang begitu besar, Gerakan Indonesia Raya.

Kita mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya bukan untuk ambisi pribadi kita masing-masing. Banyak dari pendiri-pendiri partai yang sesungguhnya lebih tenang hidupnya apabila tidak terjun ke politik praktis. Kita mendirikan partai Gerakan Indonesia Raya karena kita melihat bangsa kita sedang berada dalam keadaan dan kondisi yang tidak benar. Kita melihat sebuah fenomena janggal yang kita sebut sebagai paradoks Indonesia, yaitu bangsa yang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah ruah tetapi kekayaan tersebut tidak dinikmati oleh sebagian besar rakyat kita.

Kita mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya karena kita tidak puas melihat negara dan bangsa yang kaya namun rakyatnya terus berada dalam himpitan kemiskinan dan terpasung dalam lingkaran kemelaratan. Banyak yang berusaha bermain dengan pencitraan dan rekayasa angka melalui teknik-teknik pengendalian persepsi masyarakat yang canggih. Tetapi kita memiliki data-data, kita memiliki fakta-fakta, kita mengerti angka sebenarnya yang menunjukkan betapa kekayaan bangsa Indonesia tidak berada di tangan putra-putri Indonesia lagi.

Jutaan hektar bumi Indonesia menghasilkan kekayaan ratusan trilyun rupiah, tapi semuanya mengalir keluar negeri yang hanya menyisakan sedikit Upah Minimum Regional (UMR) yang sangat minim untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan dan buruh kita. Bahan tambang yang begitu banyak dan begitu bernilai diekstraksi tanpa ada proses nilai tambah. Kita mengeksport bauksit dalam keadaan batu-batu gelondongan untuk kemudian diolah menjadi aluminium di manca negara untuk kemudian kita impor kembali dengan harga ratusan kali lipat dari harga bahan baku tersebut. Hal yang sama terjadi dengan kelapa sawit, demikian pula dengan coklat, demikian pula dengan karet, dengan tembaga dan emas serta minyak dan gas kita. Begitu pula dengan komoditas-komoditas kita yang lain.

Saudara saudaraku kader partai Gerindra sekalian,

Telah 63 tahun lamanya kita merdeka. Tahun ini adalah tahun ke-64 kemerdekaan kita sekaligus 11 tahun berjalannya reformasi, tetapi kajian-kajian kita, yang kita siap paparkan terus menerus dalam kesempatan yang lebih longgar menunjukkan bahwa setelah 64 tahun kemerdekaan tersebut kita masih tetap miskin dan apabila sesuai dengan rancangan pengelola negara yg diumumkan dewasa ini, bahwa pertumbuhan ekonomi akan tumbuh 7 persen ditahun-tahun mendatang maka 50 tahun lagi kita masih tetap akan miskin dalam tataran ukuran negara-negara di dunia.

Saudara saudara sekalian,

Kondisi Indonesia dewasa inilah yang membuat kita merasa tergerak untuk berhimpun, harus terjun ke gelanggang politik, harus meminta mandat kepada rakyat dan meraih kekuasaan politik. Kita butuh kekuasaan politik karena kita ingin mengubah nasib bangsa kita. Kita ingin membangun kembali Indonesia menjadi Indonesia Raya seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri Bangsa.

Kita percaya kepada Demokrasi yang sebenarnya, karena itu kita korbankan harta kita , pikiran kita tenaga kita dan…. Ya !! nyawa kita sekalipun! karena kita ingin meminta mandat dari rakyat untuk mengubah nasib bangsa Indonesia. Karena kalau nasib kita tidak kita ubah, tidak akan ada pihak manapun yang akan mengubah nasib kita. Teringat kita dengan firman ALLAH dalam Al-Quran surat Ar Raad ayat 11, bahwa Tuhan Yang Maha Besar tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang mengubahnya.

Partai Gerindra ingin memimpin perubahan tersebut. Kita ingin meninggalkan paradoks Indonesia. Kita ingin bahwa kekayaan alam yang kita miliki harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Partai Gerindra dengan tegas mengatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah sistem ekonomi yang keliru. Selama sistem ekonomi ini tidak berubah, keadaan bangsa kita tidak akan pernah berubah, bangsa kita akan terus miskin, terpuruk dan menjadi bangsa tukang meminta-minta.

Partai Gerindra mengajak kepada semua partai, semua mitra, semua komponen bangsa yang masih memiliki wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air serta keberpihakan kepada bangsa sendiri, mengajak semua yang tidak ingin melihat bangsa kita dijajah, untuk bersama-sama terlibat dalam perjuangan ini dan marilah kita kembali kepada cita-cita para pendiri bangsa.

Boleh ada adegan yang menunjukkan hamparan sawah yang menguning. Boleh ada yang mengatakan bahwa ekonomi sudah ada di jalur yang benar. Boleh ada yang menyalahkan krisis dunia sebagai penyebabnya, tapi pada kenyataannya fakta menunjukkan bahwa kekayaan kita mengalir terus menerus keluar dari tangan putra-putri Indonesia. Saya punya data dan angka untuk membuktikan pernyataan ini, tetapi tidak tepatlah pada perayaan hari jadi partai kita ini untuk terlalu lama menyita waktu para hadirin dan hadirat sekalian.

Saudara-saudara para hadirin hadirat yang saya hormati,

Kenyataan menunjukkan sebagian besar rakyat kita pada hari ini, pada malam ini sedang mengalami kesulitan hidup. Banyak diantara saudara kita yang pada saat ini kedinginan karena musibah demi musibah yang menimpa mereka dan yang lebih menyedihkan, banyak diantara saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan dan tidak tahu dari mana dia harus mencari nafkah untuk menghidupi anak istrinya. Namun ironisnya, ada yang mengatakan bahwa ekonomi kita berada di jalur yang benar.

Saudara-saudara sekalian,

Pada hari ini, pada saat ini, puluhan juta rakyat kita merasakan betapa sulitnya membeli bahan-bahan kebutuhan pokok tetapi ada yang menyatakan bahwa kini kemiskinan di Indonesia sudah menurun.

Saudara-saudara sekalian,

Pada hari ini, pada malam hari ini disaat kita berkumpul di aula yg baik ini, begitu banyak saudara-saudara kita yang tidak mengerti apa yang akan terjadi pada diri mereka di hari esok. Apakah mereka bisa memberi makanan yang cukup gizi untuk bayi-bayi mereka, apakah mereka akan mampu menyekolahkan anak-anak mereka, bahkan yang lebih tragis dan menyayat hati, ada ibu yang tega dan terpaksa membunuh anaknya sendiri karena sudah putus asa tidak tahu harus memberi makanan apa, ada bapak yang membunuh dirinya karena malu dan tidak mampu menyekolahkan anaknya. Apakah ini Indonesia Raya yang kita cita-citakan pada saat kita menyanyikan lagu kebangsaan kita? Apakah ini yang kita anggap Indonesia Raya? Kita beratus kali menyanyikan: ”…bangunlah jiwanya,bangunlah badannya untuk indonesia raya…”, apakah ini Indonesia yang pantas kita sebut sebagai Indonesia Raya?

Apakah memang bangsa kita bangsa yang bodoh? Apakah orang-orang Indonesia tidak punya kemampuan mengelola kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan kepada kita? Kenapa hutan-hutan kita yang gundul dan rusak sementara negara-negara lain, negara-negara jiran, justru mengolah kayu-kayu gelondongan kita untuk dijadikan mebel dan menjadi kaya karenanya? Apakah bangsa Indonesia tidak mampu untuk membuat sepeda motor? Apakah kemampuan putra-putri Indonesia demikian jauhnya di bawah negara-negara lain? Apakah bedanya kemampuan putra dan putri Indonesia dengan putra-putri Malaysia, Vietnam, Thailand dan Tiongkok? Thailand sebentar lagi akan mengekspor truk buatannya ke Indonesia menyusul India yang sudah terlebih dahulu melakukannya dan sebentar lagi pasar Indonesia yang sebesar 250 juta akan kembali dibuka untuk produk-produk dari luar negeri. Apa yang bisa kita hasilkan hanyalah bahan baku untuk diolah orang lain yang akhirnya harus kita beli lagi dalam bentuk barang-barang jadi dengan harga yang mahal.

Bagaimana kita bisa keluar dari kemiskinan? Jawabannya, dengan pertumbuhan 7 persen seperti yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, kita tidak mungkin akan keluar dari kemiskinan ini. Terlebih lagi jika pertumbuhan ekonomi 7 persen tersebut kualitasnya tidak diawasi dan tidak dikendalikan. Kekayaan negara dikucurkan untuk membangun perumahan-perumahan mewah, mall-mall mewah, hotel-hotel mewah, hypermarket-hypermarket yang justru menggusur pedagang-pedagang kecil, yang justru menimbulkan kemiskinan-kemiskinan baru. Apakah ini yang dikatakan oleh elit kita bahwa kita berada pada jalur yang benar? Saya menyatakan atas nama Partai Gerakan Indonesia Raya dan jutaan saudara-saudara kita yang miskin dan lemah bahwa Indonesia berada pada jalur yang SALAH.

Indonesia telah terjebak dalam perangkap pertumbuhan rendah dan dalam perangkap hutang (low growth trap and debt trap) , dengan sistem ekonomi sekarang, dengan pengelola-pengelola negara seperti sekarang , dengan ahli-ahli ekonomi yang mengendalikan perekonomian negara seperti sekarang, Indonesia akan menjadi budak diantara bangsa-bangsa dunia, dan menjadi kacung diantara bangsa-bangsa lain dan jadilah bangsa kita menjadi bangsa kacung yang tidak memiliki harkat dan martabat.

Saudara-saudaraku sekalian,

Proklamator kita , Bung Karno, pernah meramalkan hal ini terjadi. Bahwa kita terperangkap dalam suatu era neokolonialisme dan neoimperialisme. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang beliau miliki, pada saat ini kita harus mengakui, pandangan beliau jauh kedepan dan terbukti bahwa kita memang sedang dalam keadaan terjajah secara ekonomi

Saudara saudara para hadirin dan hadirat kader partai Gerindra yang saya hormati
Kita mendirikan Gerindra untuk menyelamatkan Indonesia dari kondisi seperti ini. Di awal perjalanan kita ada yang bertaruh bahwa kita tidak mungkin akan berhasil, pada saat Gerindra berdiri banyak yang mentertawakan kita dan sekarang ada yang terus menghina dan memfitnah partai kita sebagai partai fasis, mengatakan partai kita sebagai partai yang militeris. Mengapa jika bangsa lain boleh menjadi bangsa yang patriotis dan nasionalis sementara jika kita patriotis dan nasionalis dianggap fasis dan militeris?

Bangsa Indonesia menurut pandangan mereka haruslah dipimpin oleh orang-orang yang mau menyerahkan segala kekayaannya kepada tangan asing, asset-asset berharga yang kita miliki satu per satu jatuh ke tangan asing dengan harga yang sangat murah. Indosat yang begitu menguntungkan sudah tidak di tangan kita, bank-bank besar seperti BCA, BII, Bank LIPPO semuanya sudah dijual dan sekarang pemerintah sedang sibuk menawarkan beberapa BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara III, IV dan VII , nasib yang sama juga menimpa Krakatau Steel sebagai satu-satunya pabrik baja yang merupakan industri dasar milik Indonesia, Bank BNI 1946, bank pertama milik Republik Indonesia, bahkan Perusahaan Nasional Gas pun sedang ditawarkan, bahkan komplek Gelora Bung Karno Senayan pun akan ditawarkan dan dijadikan sebagai jaminan untuk mencari pinjaman di luar negeri.

Saudara saudara sekalian ,

Partai Gerindra hari ini memberikan Kartu Anggota kepada anggotanya yang ke 10 juta. Saudara-saudara, hal ini perlu membesarkan hati kita asal jangan membuat kepala kita yang besar. Selain jumlah anggota yang ber-KTA menunjukkan hasrat dan dukungan masyarakat kepada perjuangan kita. Kita juga merasakan getaran yang besar dari bawah. Dimana-mana rakyat banyak berharap kehadiran, berharap kemunculan Gerindra dan berharap kemenangan Gerindra.

Saudara-saudara sekalian,

Tetapi janganlah kita menutup diri dan menutup hati terhadap kelemahan-kelemahan kita, jangan pula kita kecil hati apabila di sana sini kita rasakan ada kekurangan-kekurangan dalam organisasi kita. Juga kita jangan berkecil hati jika ada lembaga-lembaga survey yang mengkerdilkan Gerindra.

Melalui lembaga-lembaga survey kita selalu dimasukkan dalam daftar 3-4 persen. Saudara-saudara, pada 9 April yang akan datang rakyat akan menjawab, dan saya ingatkan, hai tukang tukang survey, jangan kalian kira kalian bisa tipu kita semua, sudah terlalu lama bangsa kita terdiri dari orang orang yang menjual diri dan menipu bangsanya sendiri. Jika kalian tidak bisa berbuat sesuatu yang ilmiah jangan coba coba kalian minta dihormati sebagai orang yang ilmiah.

Saudara-saudaraku para kader Partai Gerakan Indonesia Raya yang saya hormati,

Apakah cita-cita kita cita-cita yang tidak masuk akal? Apakah cita-cita kita itu? Cita-cita kita, impian kita tidak lain adalah membangun kembali Indonesia Raya, membangun kembali Bangsa Indonesia agar menguasai semua kekayaan-kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan. Agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Apakah itu cita-cita yg tidak masuk akal? Cita-cita kita adalah menjadi suatu bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika dimana semua suku, agama dan golongan dapat hidup berdampingan dengan harmonis dan serasi dalam usahanya untuk mencapai kesejahteraan dalam keamanan.

Kita adalah bangsa dimana rakyatnya menganut berbagai agama yang besar, memiliki adat dan istiadat yang berbeda tapi memiliki suatu hasrat untuk dapat hidup bersama meraih kesejahteraan secara adil dan merata.

Apakah cita-cita kita?

Cita-cita kita adalah bahwa setiap keluarga Indonesia bisa mendapat cukup sandang, cukup pangan dan cukup papan, mampu menyekolahkan anak-anaknya dengan baik, mampu memberi susu kepada bayi-bayinya, mampu mendapat pekerjaan yang layak untuk setiap kepala rumah tangga. Apakah itu cita-cita yang tidak masuk akal? Apakah kita selalu harus menyerah kepada kehendak bangsa lain, apakah kita harus bangun pagi dengan melihat telepon kita milik asing, gedung-gedung kita milik asing, bank-bank kita milik asing, pabrik semen kita milik asing, motor-motor yang kita tumpangi buatan asing, mobil-mobil yang kita pakai buatan asing, apa yang menjadi kebanggan bangsa Indonesia? Cita-cita Bangsa Indonesia adalah bahwa Bangsa Indonesia bisa memberi kehidupan yang layak bagi bangsanya. Untuk itu kita harus punya industri yang layak, kita harus swasembada pangan dan swasembada energi. Kita harus bisa berdiri diatas kaki kita sendiri. Apakah untuk berdiri di atas kaki kita sendiri adalah cita cita yang tidak masuk akal?

Apakah bangsa Indonesia harus menunduk terus, berlutut terus, minta-minta terus dengan tangan yang menadah? Setiap ada gejolak minta bantuan IMF, minta bantuan Bank Dunia, minta bantuan kepada negara-negara lain. Apakah itu nasib bangsa kita?
Apakah pemimpin kita hanya bisa jadi tukang minta-minta?

Saudara-saudara sekalian,

Partai Gerindra bercita-cita supaya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat, bangsa yang bermartabat, bangsa yang berdiri tegak dengan kepala tegak dan tidak minta-minta, tidak berlutut kepada bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia ingin jadi bangsa yang terhormat dan untuk itulah Partai Gerindra berjuang.

Saudara-saudara sekalian,

Saya ingin menutup pidato hari ini dengan mengutip sebuah sajak yang ditemukan dalam saku seorang pemuda berusia 21 tahun yang gugur dalam pertempuran bersejarah pada perang kemerdekaan. Dia mengutip sebuah sajak yang dalam bahasa Inggris bunyinya:
“ We are not alone. There are millions depending upon us. People we have never seen, people whom we will never see but what we do now decide what they will be..”
Yang artinya kurang lebih sebagai berikut: Kita tidak sendirian. Berjuta orang bergantung kepada kita. Rakyat yang tak pernah kita lihat dan yang tidak pernah melihat kita. Tetapi apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan apa yang akan terjadi kepada mereka.

Saudara-saudara sekalian,

Saya mengutip apa yang pernah disampaikan Proklamator kita pada sebuah kongres di tahun 1932; “Beri aku seribu orang dan dengan mereka aku akan menggerakkan gunung Semeru, tapi berilah aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan aku akan mengguncang dunia…”

Saudara-saudara, hari ini Partai Gerindra memberi KTA kepada anggota yang ke 10 juta. Saya percaya dari 10 juta ini kita akan dapat menemui pemuda dan pemudi yang berani, yang militan dan membara cintanya kepada tanah air dan yang akan membangun kembali Indonesia Raya.

Terima kasih, selamat berjuang, semoga Tuhan selalu menyertai kita.

Merdeka.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Prabowo Subianto