Rabu, 25 Februari 2009

Deddy Mizwar Didorong Maju Capres Sejak 3 Bulan Lalu

Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Pemenangan Deddy Mizwar for President, Mukhlis Gumilang, mengaku bahwa proses pencalonan pemeran film Nagabonar, Deddy Mizwar, sebagai capres diputuskan sejak 3 bulan lalu. Sebelum itu, tim masih melakukan perdebatan dan pembahasan serius mengenai persoalan bangsa dan solusinya.

"Kalau keputusan harus maju sendiri sebagai capres itu sekitar 3 bulan lalu. Tapi kami diskusi mengenai masalah bangsa ini dan bagaimana solusinya sudah sejak bertahun-tahun," kata Mukhlis pada detikcom, Kamis (26/2/2009).

Menurut Mukhlis, setelah melakukan refleksi panjang mengenai perjalanan bangsa dan nasib rakyat yang tak kunjung sejahtera, disimpulkan bahwa selama ini kemerdekaan yang sudah berumur 65 tahun belum dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal itu disebabkan karena para pemimpin bangsa yang diberi amanat untuk mengisi kemerdekaan mengkhianati sumpah dan janjinya untuk menyejahterakan seluruh rakyat.


"Kita semua sepakat kenapa setelah merdeka sekian lama, kok nasib rakyat gitu-gitu aja. Akhirnya, kita berfikir semua ini karena kita memilih pemimpin yang salah. Semantara Pilpres 2009 yang kita harapkan menjadi titik perubahan, ternyata didominasi oleg capres itu-itu saja," papar Mukhlis.

Atas dasar memberikan alternatif pilihan yang lebih baik, sosok Deddy Mizwar didorong sebagai capres. Deddy yang memang tidak pernah bergelut dengan dunia politik praktis pun awalnya menolak. Tetapi karena semangat memberikan harapan akan perubahan dan harapan yang lebih baik, Deddy pun siap menjadi 'tumbal'.

"Setelah kita pikir, siapa yang kira-kira bisa didorong sebagai capres alternatif memecah kebuntuan masyarakat ini, kita mentok. Akhirnya, dengan pengalamannya yang ada, kita sepakat mendorong Deddy Mizwar. Kita meyakini dia punya komitmen dan hati nurani untuk memperbaiki nasib bangsa ini," jelas Mukhlis.

Mukhlis menegaskan, pilihan Deddy dan timnya untuk maju dalam Pilpres 2009 ini
semata-mata didasarkan oleh keinginan mengubah sistem yang saat ini sangat tidak kondusif bagi munculnya pemimpin terbaik bangsa. Hal itu disebabkan karena saluran politik yang ada disumbat oleh partai-partai besar yang tidak menginginkan kekuasaanya tergerus.

"Kami tidak punya target yang muluk-muluk. Kalau pencalonan Deddy ini disambut masyarakat dan didukung, kita akan bawa perubahan. Kalau tidak, paling tidak, kita sudah berusaha untuk ikut berkontribusi memperbaiki nasib bangsa ini," pungkasnya. ( yid / nrl )

Tidak ada komentar: