Senin, 29 Desember 2008

Besok, Puncak Ditutup Mulai 13.00

Selasa, 30 Desember 2008 | 07:53 WIB

BOGOR, SELASA — Menjelang pergantian tahun, pada jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, akan diberlakukan sistem buka tutup sejak hari Rabu (31/12) pukul 14.00. Karena itu, warga yang hendak merayakan malam pergantian tahun diimbau telah berada di lokasi perayaan beberapa jam sebelumnya.

”Kalau mau merayakan Tahun Baru di kawasan Puncak, sebaiknya sudah di lokasi sejak pukul 13.00,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Alfian Nurrizal, Senin. Meskipun macet total dapat dihindarkan, arus lalu lintas di jalur Puncak diperkirakan akan sangat padat.

Nurrizal mengatakan, polisi tidak akan menutup arus lalu lintas ke arah Puncak, tetapi menerapkan pengaturan arus untuk menghindari stagnasi. ”Mulai pukul 14.00 kami akan melakukan rekayasa arus lalu lintas,” ujarnya.

Pengaturan lalu lintas mutlak dilakukan karena Puncak masih menjadi tempat favorit untuk menghabiskan malam pergantian tahun.

Kepadatan arus lalu lintas di kawasan Puncak, yang terjadi setiap liburan, di antaranya disebabkan volume kendaraan yang dapat mencapai 15.000 mobil, sedangkan kapasitas jalan di jalur Puncak hanya untuk 7.000 kendaraan yang berjalan pada saat yang sama.

”Itu mobil saja, tidak termasuk motor. Jadi, pasti akan padat merayap. Macet total tidak ada,” kata Nurrizal.

Pada Minggu sore lalu kemacetan ke arah Puncak terjadi sekitar 5 kilometer sebelum Kebun Raya Cibodas, dari arah Cianjur.

Pihak Taman Safari Indonesia, Cisarua, yang menjadi salah satu tujuan pengunjung, dan juga mengelola hotel, mengaku penginapan telah hampir penuh. ”Penginapan kami 90 persen dipesan dengan harga per malam mulai Rp 1,65 juta hingga Rp 3,2 juta per bungalo atau lodges,” kata pengelola Yulius H Suprihardo.

Alternatif ke Cipanas

Berbeda dengan kawasan wisata Pelabuhan Ratu, yang padat pengunjung, hunian hotel di kawasan Cipanas-Puncak, Cianjur, relatif sepi.

”Dalam pergantian tahun tingkat hunian maksimal diperkirakan 60 persen saja. Itu pun dari tamu pada menit terakhir,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Cianjur Satyawan Hambari.

Untuk mencapai Cipanas dan menghindari jalur Puncak yang macet, pengunjung dapat menempuhnya melalui Jalan Tol Cipularang, keluar dari pintu Jalan Tol Padalarang ke arah Cianjur.

Arung jeram

Selain Puncak, alternatif lain adalah wisata arung jeram di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Setidaknya ada dua operator arung jeram di Sungai Citarik.

Pengunjung dapat memilih trip 4 kilometer, 9 kilometer, atau 13 kilometer. Tarifnya Rp 169.000 dan Rp 545.000 per orang. Disediakan juga penginapan bertarif Rp 150.000 per orang. Pihak operator pun menyiapkan pesta kembang api di tepi Sungai Citarik.

Yogyakarta padat

Dari Yogyakarta dilaporkan, wisatawan dalam dan luar negeri memadati kota. Bahkan, Candi Prambanan, Sleman, dikunjungi 51.312 orang sejak libur Natal 25 Desember hingga 29 Desember.

Sementara itu, obyek wisata Candi Borobudur, Candi Mendut, Ketep, Magelang, dan Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, masih menjadi andalan. (RTS/AHA/ILO/ENG)

Selasa, 23 Desember 2008

Orangtua Murid Ancam Boikot Jam Pelajaran

Rabu, 24 Desember 2008 | 03:25 WIB

Jakarta, Kompas - Para orangtua murid yang tergabung dalam Forum Komite Sekolah tingkat sekolah menengah pertama di DKI Jakarta mengancam akan memboikot pemberlakuan jam masuk sekolah dari pukul 07.00 menjadi 06.30 jika Pemerintah Provinsi DKI bersikeras memberlakukan kebijakan itu per 5 Januari 2009.

Keputusan pemboikotan itu akan diambil melalui mekanisme rapat pleno komite sekolah, pemangku kepentingan di setiap sekolah—di Jakarta terdapat 248 sekolah menengah pertama negeri (SMPN).

”Itulah bentuk otonomi sekolah yang absolut dan tidak bisa didikte dan diintervensi siapa pun termasuk presiden RI,” ujar Ketua Forum Komite Sekolah (FKS) SMPN DKI Jakarta Slamat Riyadi, Selasa (23/12).

Slamet menjelaskan, bentuk pemboikotan yang akan dilakukan FKS berupa pembangkangan terhadap ketentuan gubernur tersebut, antara lain, tidak akan mematuhi ketentuan yang berlaku.

”Artinya, anak masuk sekolah tidak pada pukul 06.30. Mereka akan masuk pada jam seperti biasanya, yakni pukul 07.00,” kata Slamet yang berharap peraturan gubernur ini sifatnya hanya berupa imbauan.

Ketika ditanya dampak dari pembangkangan itu akan mengakibatkan anak dikenai sanksi dari pihak sekolah, Slamet mengatakan, kepala sekolah sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tidak bisa melakukan intervensi kepada komite sekolah. Dalam otonomi sekolah, komite yang terdiri dari para orangtua murid ini merupakan pemegangan kekuasaan tertinggi.

”Bila kepala sekolah menjatuhkan sanksi kepada anak didik, komite sekolah bisa mungusulkan agar kepala sekolah ini dicopot,” kata Slamet.

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Ade Surapriatna mengatakan, kebijakan mengubah jam masuk sekolah sebaiknya dibicarakan dulu dengan legislatif. ”Biasanya kebijakan gubernur yang terkait dengan kepentingan publik harus dibicarakan dengan dewan. Tapi sampai sekarang rencana itu belum dibicarakan dengan pimpinan dewan,” ujar Ade.

Sementara itu, sejumlah orangtua murid mengatakan, para siswa sudah mendapat edaran tentang pemberlakuan perubahan jam masuk sekolah. Dalam surat edaran itu disebutkan, siswa wajib masuk pukul 06.30 ketika siswa masuk tahun pelajaran baru, setelah liburan akhir semester, 5 Januari 2009. (PIN)

Sumber : kompas

Kamis, 18 Desember 2008

Kontroversi UU BHP

Mahalnya Biaya Bisa Menurunkan Kualitas Pendidikan
Jumat, 19 Desember 2008 | 00:45 WIB

Jakarta, Kompas - Pro-kontra soal pengesahan Undang-undang Badan Hukum Pendidikan masih terus berlangsung hingga Kamis (18/12). Persoalan pendanaan pendidikan tetap menjadi kekhawatiran utama karena akan muncul persaingan di antara perguruan tinggi sehingga dana pemerintah akan semakin sulit didapat.

Sementara itu, perguruan tinggi swasta mempertanyakan keberpihakan pemerintah kepada lembaga pendidikan swasta. Sementara, pemberlakuan Undang Undang Badan Hukum Pendidikan (UUBHP) yang mengatur hingga ke tata organisasi dinilai berpotensi mengkooptasi kegiatan akademis di kampus.

Demikian antara lain pendapat yang terjaring pada Kamis (18/12) dari berbagai lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta dari berbagai daerah.

Muchlis Luddin, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta dalam diskusi panel ”Otonomi Kampus dan Peluang Perbaikan Bangsa” yang diadakan Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis (LPPMD) Universitas Padjadjaran di Bandung menegaskan, UU BHP pada implementasinya memicu persaingan tinggi di antara lembaga pendidikan. Akibatnya, dana hibah dari pemerintah akan kian sulit didapat. ”Kampus tidak lagi jadi benteng peradaban. Padahal, lewat lembaga pendidikan lah peradaban dan nasib bangsa ini ke depan dipertaruhkan,” ungkap Muchlis. Jadi, tidak mungkin campur tangan pemerintah dapat dihilangkan sepenuhnya.

Wakil Ketua Majelis Wali Amanah ITB Rizal Tamin mengungkapkan kekhawatiran serupa. Sementara Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan khawatir mutu pendidikan merosot seiring meningkatnya biaya pendidikan.

Undang-undang tersebut juga berpengaruh pada kualitas hubungan murid-guru seperti dicetuskan Ketua III Majelis Luhur Taman Siswa Bidang Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Wuryadi di Yogyakarta yang juga Ketua Dewan Pendidikan DIY. Hubungan itu, katanya, nantinya tereduksi menjadi hubungan konsumen dan penyedia jasa belaka. Sekarang Taman Siswa menyiapkan materi judicial review untuk diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Suharyadi, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia menilai dalam UU BHP ini, untuk PTS atau lembaga pendidikan swasta, pemerintah belum memberi bantuan dana yang proporsional padahal tidak semua lembaga pendidikan formal swasta itu kuat secara finansial.

Heri Akhmadi, Ketua Panitia Kerja RUU BHP Komisi X DPR, mengatakan, penolakan terhadap BHP itu dinilai akibat belum dipahaminya semangat dan substansi pasal demi pasal UU BHP.

Heri menjelaskan, jika mengacu pada UU BHP seharusnya biaya semakin murah, karena ada batasan pungutan kepada masyarakat yaitu paling banyak sekitar 33 persen biaya operasional.

Persetujuan juga datang dari Rektor Universitas Indonesia Prof Dr Gumilar Rusliwa Somantri. "Dengan ini sebuah perguruan tinggi justru akan menjadi mandiri mencari sumber dana dan tak hanya mengandalkan subsidi pemerintah," jelasnya.

Menurutnya, sejalan dengan munculnya tren kewiraswastaan di dunia perguruan tinggi, sejauh hasilnya untuk peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian, hal itu tak dapat disebut sebagai komersialisasi pendidikan tinggi. (ELN/MUK/IRE/JON)

Sumber : Kompas

Senin, 15 Desember 2008

Presiden Bush Dilempari Sepatu di Irak

Senin, 15 Desember 2008 | 02:53 WIB

BAGHDAD, MINGGU — Kunjungan perpisahan Presiden AS George W Bush ke Irak, Minggu (14/12), diwarnai insiden memalukan. Seorang wartawan warga Irak melompat dan melempari Bush dengan sepatu ketika Bush mengadakan konferensi pers.

"Ini adalah akhirnya!" teriak pria itu kemudian melemparkan sepatu. Pria nekat itu belakangan diidentifikasi bernama Muntadar al-Zeidi. Ia adalah koresponden televisi Al-Baghdadiya, sebuah stasiun televisi milik warga Irak berkantor pusat di Kairo, Mesir.

Bush berkelit dengan menundukkan kepala. Sepatu itu pun melayang di atas kepala Bush saat mengadakan konferensi pers dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki di Istana Salam di bawah pengawalan ketat.

Al-Zeidi kemudian dibekuk aparat keamanan. Namun, pria itu terus meneriaki Bush meskipun sudah diamankan. Suaranya terdengar dari ruangan lain. "Itu ciuman perpisahan, kamu anjing," katanya.

Tapak sepatu dianggap sebagai penghinaan pamungkas dalam budaya Arab. Setelah patung Saddam Hussein dirobohkan di Baghdad pada April 2003, banyak orang yang membenci rezim Saddam memukuli wajah patung itu dengan tapak sepatu mereka.

Gedung Putih menyatakan, Bush membungkuk untuk menghindari sepatu pertama, sementara sepatu kedua hampir mengenai presiden AS tersebut. Atas insiden itu, sejumlah wartawan Irak yang menghadiri konferensi pers tersebut berdiri untuk meminta maaf kepada Bush.


"Terima kasih karena meminta maaf atas nama orang Irak. Hal itu tidak mengganggu saya. Jika Anda menginginkan fakta, itu sepatu ukuran 10 yang dilemparkannya," kata Bush bercanda. Dengan meremehkan insiden itu, Presiden Amerika tersebut kemudian mengatakan, "Saya tidak tahu apa masalah orang itu. Saya tidak merasa terancam sama sekali."

Bush melakukan kunjungan perpisahan ke Irak, Minggu (14/12). Kunjungan mendadak itu hanya 37 hari menjelang Bush lengser dan akan digantikan Barack Obama pada 20 Januari nanti.

Pesawat kepresidenan AS, Air Force One, mendarat di Bandara Internasional Baghdad, Minggu sore, setelah menempuh perjalanan selama 11 jam. Saat keamanan di Irak lebih kondusif, kedatangan Bush kali ini disambut dengan upacara penyambutan resmi. Hal itu tidak terjadi dalam tiga kunjungan Bush sebelumnya ke Irak.

Bush menegaskan, selama kunjungan mendadak ke Baghdad, Minggu (14/12), intervensi Amerika di Irak sulit, tetapi penting. "Pekerjaan itu tidak mudah, tetapi itu penting bagi keamanan Amerika, harapan Irak, dan perdamaian dunia," kata Bush pada pertemuan dengan Presiden Irak Jalal Talabani.

Bush yang dijadwalkan mengakhiri tugas bulan depan memerintahkan invasi pimpinan AS ke Irak pada Maret 2003 yang berhasil menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, tetapi menyulut pemberontakan mematikan dan kekerasan sektarian selama bertahun-tahun.

"Saya sangat bersyukur saya masih memiliki peluang kembali ke Irak sebelum masa tugas saya sebagai presiden berakhir," kata Bush yang sedang dalam lawatan keempat ke Irak sejak penggulingan Saddam Hussein.

Bush menganggap perjanjian keamanan AS-Irak yang menetapkan penarikan pasukan Amerika pada akhir 2011 sebagai "kenangan persahabatan kita dan cara untuk membantu rakyat Irak menyadari berkah menjadi masyarakat yang bebas".

Talabani, seorang Kurdi yang memerangi rezim Saddam, menyebut Bush sebagai "seorang teman hebat bagi rakyat Irak yang membantu kami membebaskan negara kami".


ONO
Sumber : AP

Wahyu Tuhan Versi Lia Eden buat SBY dan Polri

Senin, 15 Desember 2008 | 13:37 WIB

JAKARTA, SENIN — Pemimpin Kerajaan Tuhan, Lia Aminuddin alias Lia Eden, kembali membuat heboh. Wanita yang mengidentifikasikan diri sebagai rasul dan Malaikat Jibril (malaikat penyampai wahyu) ini merilis risalah wahyu yang diakuinya diperoleh dari Allah.

Wahyu yang dirilis dalam enam lembar kertas A4 ini diperoleh sejumlah wartawan di Polda Metro Jaya melalui Habib Abdurahman Assegaf dari Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) yang datang melaporkan Lia Eden atas dugaan penodaan terhadap agama ke Polda Metro Jaya, setelah Lia Eden dan 23 pengikutnya ditangkap di kawasan Mahoni 3, Jakarta Pusat, Senin (15/12) pagi.

Menurut risalah ini, wahyu ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kepolisian RI. Selain itu, Eden telah melipatgandakan risalah wahyu tersebut sebanyak 1.000 buah untuk disebar ke seluruh lembaga pemerintahan, lembaga negara, dan kepolisian.

Wahyu kepada Presiden SBY yang disebutkan turun pada 23 November 2008 pada pukul 09.30 menyebutkan bahwa pemerintahan SBY telah mengabaikan semua perintah Tuhan. Berikut kutipannya: "Inilah Surat-Ku yang berisi fatwa penghapusan kedaulatanmu sebagai pemimpin negara Indonesia. Aku takkan memberimu peluang untuk terpilih kembali, dan pemerintahanmu ini akan berakhir chaos, dan negaramu Kubuat tak berdaya, karena Aku menundukkanmu, dan Aku akan mendirikan Kerajaan-Ku dengan segala cara!"

Sementara itu, dalam wahyu yang ditujukan kepada Polri yang disebutkan turun pada 14 November 2008 pukul 09.50, Lia Eden menyebutkan bahwa Tuhan meminta Polri melindungi komunitas Eden menyusul fatwa penghapusan agama Islam sekaligus fatwa penghapusan semua agama.

Juru bicara Eden, Kelik, yang berasal dari organisasi Wana Bangsa mengatakan bahwa pihaknya sangat yakin bahwa pernyataan tersebut benar adanya sebagai wahyu Tuhan. "Fatwanya bisa dipertanggungjawabkan," tutur Kelik. Namun, Kelik tak dapat menjawab lebih jauh mengenai kebenaran substansi wahyu tersebut.


LIN

Rabu, 10 Desember 2008

PDS Mengusung Prabowo Sebagai Capres

Ronald Tanamas - detikNews

(Foto: Didit TK/detikcom)

Jakarta - Partai Damai Sejahtera (PDS) ingin melakukan koalisi permanen dengan partai Gerindra untuk menggusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden periode 2009-20014. Dalam membangun komunikasi untuk mewujudkannya maka PDS memutuskan melalui wakil Ketua Umum Partai Gerindra Muchdi PR.

"Komunikasi politik antara PDS dan Gerindra sedang dibangun melalui Muchdi PR," kata Sekjen PDS Ferry Regar kepada detikcom per telepon, Rabu (10/12/2008).

Ferry menerangkan, dalam membangun komunikasi antar PDS dengan Muchdi, melalui ketua DPW Jawa Tengah Budi Tjahyono Prawiro. Menurut Ferry, kedekatan antara Budi dengan Muchdi diharapkan bisa mewujudkan sebuah koalisi yang permanen.

Ferry juga mengatakan sosok Prabowo adalah sosok pemimpin yang cocok
untuk memimpin bangsa ini dan sangat memperhatikan keinginan dari rakyat yang membutuhkan perubahan ke arah lebih baik.

Sementara itu, Budi yang dihubungi detikcom mengaku jika keinginan PDS untuk menggusung Prabowo sudah disampaikan kepada Muchdi PR. Keinginan itu disampaikan dua minggu lalu secara langsung kepada Muchdi di rutan Brimob Kelapa dua Depok, Jawa Barat.

"Muchdi sangat mendukung sekali keinginan dari partai damai sejahtera untuk berkoalisi secara permanen dengan Gerindra," kata Budi.(ron/mok)

Rabu, 03 Desember 2008

Susunan "Kabinet Pembaharuan Indonesia"

Pembaca yang budiman...

Hari Kamis, 4 Desember 2008, saya diundang oleh Dewan Integritas Bangsa untuk mengikuti konvensi calon presiden 2009. Ada tiga kandidat lain yang juga akan mengikuti konvensi tersebut yakni Sri Sultan, Rizal Ramli, dan Marwah Daud Ibrahim. Setiap kandidat presiden harus mengumumkan struktur kabinet beserta nama-nama calon menteri. Ini tentu saja sebuah tradisi baru dalam budaya politik Indonesia sehingga rakyat tidak lagi memilih kucing dalam karung. Bukan hanya calon presiden dan wakil presiden yang harus diketahui publik, tapi susunan menteri dan nama menterinya juga harus terbuka kepada publik.

Untuk itulah, berikut ini saya telah menyusun susunan kabinet yang saya beri nama "Kabinet Pembaharuan Indonesia".

1. Menteri Dalam Negeri : Fadjroel Rahman
2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
3. Menteri Pertahanan : Effendi Chorie
4. Jaksa Agung : Chandra M Hamzah
5. Menteri Hukum&HAM : Usman Hamid
6. Menteri Pertanian&Perkebunan : Budiman Sudjatmiko
7. Menteri Pendidikan Nasional : Gumilar R Sumantri
8. Menteri Kesehatan : Jose Rizal
9. Menteri Keuangan : Raden Pardede
10. Menteri Perindustrian : Drajat Wibowo
11. Menteri Perdagangan : Muhammad Lutfi
12. Menteri Koperasi&UKM : Sandiaga S Uno
13. Menteri Energi Sumber Daya Mineral : Tjatur Sapto Edy
14. Menteri Tenaga Kerja&Transmigrasi : Jumhur Hidayat
15. Menteri Kehutanan&KLH : Chalid Muhammad
16. Menteri Agama : Hajriyanto Y Thohary
17. Menteri Pariwisata, Seni, & Budaya : Angelina Sondakh


Selain 17 menteri di atas, saya juga mengumumkan daftar Nama Kandidat Menteri “Kabinet Pembaharuan Indonesia”

1 Johan O Silalahi 26 Ganjar Pranowo
2 Denny JA 27 Yudi Latif
3 Linda Agum Gumelar 28 Ray Rangkuti
4 Rizal Sukma 29 Faisal Basri
5 Denny Indrayana 30 Zulkiflimansyah
6 Rizal Mallarangeng 31 Khofifah Indar Parawansa
7 Puan Maharani 32 Wawan Purwanto
8 Zuhairi Misrawi 33 Badriah Fayumi
9 Johanes Surya 34 Bima Arya
10 Anas Urbaningrum 35 Andi Widjayanto
11 Ahmad Mukhlis Yusuf 36 Dino Pati Djalal
12 Ali Mochtar Ngabalin 37 Aryo Widjanarko
13 Abdulah Azwar Anas 38 Bivitri Susanty
14 Didik J. Rachbini 39 Aviliani
15 Hapy Bone Zulkarnain 40 M Ikhsan
16 Syafrie Sjamsoedin 41 Todung Mulya Lubis
17 Ngurah Putera Wiryawan 42 Udin Saefudin Noer
18 Effendi Ghazali 43 Nurul Arifin
19 Andi Rahmat 44 Saiful Mudjani
20 Ario Wijanarko 45 Akhmad Muklis Jusuf
21 Siti Nurbaya 46 Muhammad Chodari
22 Rustriningsih 47 Sukardi Rinakit
23 Hasto Kristanto 48 Garin Nugroho
24 Dedy Jamaludin Malik 49 Djoko Santoso
25 Andreas Pareira 50 Arief Mudatsir Mandan

Daftar susunan kabinet ini akan saya umumkan secara resmi dalam Konvensi Nasional Dewan Integritas Bangsa pada Hari Kamis, 4 Desember 2008 di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat.

oleh : DR Yuddy Chrisnandi
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=43076936433&ref=nf

Minggu, 30 November 2008

Isi & Susunan Supersemar yang Beredar di Internet


Nograhany Widhi K - detikNews
(Foto: karodalnet.blogspot.com)

Jakarta - Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) beredar melalui milis-milis dan blog di internet. Dari hasil scan, Supersemar itu tampak diketik di atas kertas yang sudah menguning dan kusut.

Dalam versi online ini, naskah Supersemar diketik di atas kertas berkop Presiden Republik Indonesia disertai logo padi dan kapas di atasnya. Selain logo padi dan kapas, ada juga logo burung Garuda di sisi kiri.

Berikut isi dan susunan lengkap Supersemar yang beredar di internet itu.



Presiden Republik Indonesia

SURAT PERINTAH

I. Mengingat :
1.1. Tingkatan revolusi sekarang ini , serta keadaan politik Nasional maupun Internasional.
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966.

II. Menimbang :
2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI, dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta adjaran-adjarannja.

III. Memutuskan/Memerintahkan :
Kepada : LETNAN DJENDRAL SUHARTO MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk : Atas Nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi :
1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan, serta kestabilan djalannja pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.

2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknja.

3. Supaja melaporkan segala sesuatu jang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.

IV. Selesai.



Djakarta, 11 Maret 1966.


PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/PEMIMBIN BESAR
REVOLUSI/MANDATARIS M.P.R.S.

(Tandatangan Soekarno, red)

Sukarno

Kamis, 27 November 2008

Empat Uang Kertas Ditarik dari Peredaran

Rabu, 26 November 2008 19:35 WIB
JAKARTA, RABU - Bank Indonesia secara resmi akan mencabut empat pecahan uang kertas mulai 31 Desember 2008, demikian siaran pers BI di Jakarta, Rabu (26/11). Keempat uang kertas tersebut adalah Rp10.000 yang diterbitkan pada 1998 dengan gambar muka Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien, Rp20.000 tahun terbit 1998 dengan gambar muka Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara. Kemudian, uang kertas Rp50.000 terbitan 1999 dengan gambar muka Pahlawan Nasional WR. Soepratman dan Rp100.000 terbitan 1999 dengan gambar muka Pahlawan Proklamator Dr. Ir. Soekarno dan Dr. H. Mohammad Hatta yang berbahan polymer. "Dengan pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran, terhitung mulai tanggal 31 Desember 2008, empat pecahan uang tersebut tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender)," kata Deputi Gubernur BI Bidang Pengedaran Uang S Budi Rochadi, dalam siaran persnya. Namun, menurut dia, masyarakat yang masih memegang uang pecahan tersebut dapat melakukan penukaran dengan uang rupiah pecahan yang sama atau pecahan lainnya yang masih berlaku di kantor-kantor Bank Indonesia atau bank umum terdekat. Untuk bank umum, batas waktu penukaran hingga 30 Desember 2013 atau 5 (lima) tahun sejak pencabutan dan penarikan uang tersebut. Sementara untuk penukaran di BI dapat dilakukan hingga 30 Desember 2018 atau selama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal pencabutan. "Bank Indonesia secara rutin melakukan pencabutan dan penarikan uang rupiah. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan antara lain masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi unsur pengaman (security features) pada uang," katanya.
XVD
Sumber : Ant, kompas.com

Rabu, 26 November 2008

Isu Kiamat Tahun 2012 yang Meresahkan

Rabu, 26 November 2008 13:07 WIB
Oleh Yuni Ikawati
Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.
Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.
Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.
Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.
Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.
Langkah antisipatif
Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.
Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.
Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.
Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.
Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.
Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.Yuni IkawatiSumber : Kompas Cetak

Selasa, 25 November 2008

Mengokohkan Sistem Presidensial

Rabu, 26 November 2008 01:08 WIB
Denny Indrayana
Di antara perjalanan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Meksiko ke Brasil, saya membaca artikel Donny Gahral Adian, ”Kediktatoran Konstitusional” (Kompas, 17/11/2008). Artikel yang menarik dan dengan tepat menggambarkan urgensi kehadiran sistem presiden- sial yang kokoh di Tanah Air.
Tulisan berikut menegaskan bahwa sistem demikian hanya mungkin lahir lewat ramuan tepat di antara desain konstitusional yang demokratis, serta perilaku politik yang bermoral.
Desain konstitusional
Pencarian desain konstitusional pemerintahan yang efektif adalah proses tak berujung. Dari empat negara yang kali ini dikunjungi Presiden Yudhoyono tampak jelas beragamnya pilihan yang tersedia. Amerika Serikat adalah representasi sistem presidensial murni yang ditopang dua partai besar. Di Meksiko, desain konstitusi membatasi sistem presidensial, salah satunya dengan masa jabatan maksimal hanya satu periode untuk enam tahun, tidak dapat dipilih kembali (no re-election system). Saat ini ada delapan partai yang terwakili di Kongres Meksiko.
Adapun Brasil menerapkan sistem yang hampir sama dengan AS, termasuk masa jabatan maksimal dua kali empat tahun (only one re-election system), tetapi dengan perbedaan mendasar bahwa presidensial Brasil berada dalam sistem 15 partai yang mempunyai kursi di parlemen.
Di antara ke empat negara, Peru adalah negara yang memiliki sistem pemerintahan paling berbeda, yaitu sistem presidensial campuran (hybrid). Dari sistem yang diadopsi dari Perancis ini, Peru mempunyai Presiden sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Presiden dalam sistem multipartai Peru memiliki hak untuk membatalkan keputusan, atau bahkan membubarkan Kongres.
Dari keempat negara tersebut, presidensial ala AS relatif paling memungkin- kan hadirnya sistem presidensial yang efektif. Di samping karena sistem pemerintahannya berdiri di atas dua partai utama, perilaku politik elite dan masyarakatnya membuat efektivitas pemerintahan lebih berpotensi hadir di sana.
Perilaku politik
Sampai tahap tertentu, political behaviour dapat dikawal dengan desain hukum. Pelajaran terkini dari Amerika Serikat adalah bagaimana proses transisi kekuasaan kepresidenan dari George W Bush kepada Barack Obama berjalan dengan mulus. Salah satunya karena mekanisme transisi sudah diatur dengan baik sejak tahun 1963 melalui Presidential Transition Act.
Di samping desain hukum yang lebih rapi, etika politik pun berjalan baik. Tidak ada aturan hukum yang mewajibkan adanya pidato kekalahan ataupun kemenangan pada proses akhir pemilihan presiden. Konvensi pidato politik demikian lahir dari keluhuran etika elite politik yang siap kalah.
Perilaku adiluhung politik pula yang ditunjukkan Presiden Bush ketika mengundang Presiden Terpilih Obama ke White House. Komunikasi di antara keduanya makin memuluskan proses transition to power. Dalam hal komunikasi antarpresiden ini, Indonesia masih perlu banyak belajar.
Di samping perilaku elite, perilaku rakyat pemilih dapat ikut memengaruhi efektivitas sistem presidensial. Presiden Obama, misalnya, akan menikmati dukungan mayoritas anggota Kongres yang juga dikuasai Partai Demokrat. Satu dan lain hal karena pemilih melakukan strategi straight-ticket, bukan split-ticket, yaitu secara sadar memilih Partai Demokrat untuk menguasai White House maupun Kongres.
Rekayasa hukum
Sistem presidensial Indonesia masih dikungkung oleh multipartai yang tidak sederhana. Desain konstitusional melalui Undang-Undang Pemilu justru memperbanyak partai politik peserta Pemilu 2009 menjadi 38 untuk tingkat nasional. Padahal, setelah diikuti 48 partai pada tahun 1999, peserta pemilu telah berhasil diturunkan menjadi 24 parpol pada tahun 2004. Sudah pasti, desain kepemiluan ke depan harus lebih tegas untuk menyeleksi eksistensi partai.
Desain konstitusional lain yang masih menimbulkan perdebatan termutakhir adalah syarat dukungan partai politik bagi seorang calon presiden. Persentase 20 persen dari jumlah kursi atau 25 persen dari perolehan suara dianggap membelenggu proses pencalonan presiden, lebih jauh norma hukum demikian dianggap bertentangan dengan UUD 1945.
Pendapat semacam itu tidaklah tepat. Kalau dalam syarat capres ditambahkan pendidikan sarjana, tidak otomatis berarti melanggar konstitusi yang sama sekali tidak berbicara tentang syarat pendidikan minimal tersebut.
Persentase dukungan partai politik adalah salah satu legal engineering untuk mengokohkan sistem presidensial Indonesia. Rekayasa hukum tersebut tidak bertentangan dengan konstitusi karena semua parpol mempunyai hak yang sama untuk mencalonkan presiden, sepanjang memenuhi syarat persentase dukungan tersebut. Terlebih, beberapa parpol yang kontra sebenarnya tidak menolak konsep persentase dukungan, tetapi menganggapnya terlalu tinggi sehingga berat dipenuhi.
Padahal, untuk menghadirkan presidensial efektif salah satu caranya adalah dengan mendekatkan jurang pemisah di antara dukungan pemilih (electoral support) dan dukungan pemerintahan (governing support). Mendekatkan jarak antara dukungan publik (public support) dan dukungan politik (political support) inilah yang menyebabkan syarat persentase parpol menjadi relevan untuk didukung. Jika tidak, kita akan terus berharap pada idealita sistem presidensial kukuh, tetapi realitanya yang hadir adalah presidensial rapuh. Yang diminta presidensial efektif, faktanya yang lahir adalah ”presiden sial” (minority president).
Akhirnya, perbaikan desain konstitusional presidensial, harus selalu diikuti dengan perbaikan etika perilaku elite politik. Maknanya, tidak boleh ada ruang bagi penyalahgunaan kekuasaan. Setiap implementasi kekuasaan yang koruptif, harus segera diberikan sanksi hukum yang tegas dan menjerakan.
-Denny Indrayana Staf Khusus Presiden Bidang Hukum; Pengajar Hukum Tata Negara UGM; Menulis dari Rio De Janeiro, Brasil
Sumber : Kompas.

Yudhoyono Undang Obama ke Indonesia

Selasa, 25 November 2008 | 20:31 WIB

TEMPO Interaktif, Nagoya: Melalui telepon, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang Barack Obama, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, itu datang ke Indonesia. Pembicaraanya dengan "anak Menteng" tersebut berlangsung ketika pesawat yang ditumpangi presiden transit di Seattle, Amerika Serikat, Senin (24/11).

Selasa (25/11) ini, ketika rombongan presiden baru saja mendarat di Bandara Nagoya, Jepang, suara Yudhoyono terdengar dari sistem pengeras suara pesawat. Ditujukan kepada para wartawan, presiden menuturkan kisah pembicaraannya via telepon dengan Barack Obama.

"Beliau menyapa saya dengan kata Apa Kabar Bapak Presiden, dengan bahasa Indonesia yang masih fasih," kata Yudhoyono. Obama, kata presiden, juga sempat menyampaikan kerinduannya pada buah rambutan, baso, dan nasi goreng.

Presiden Yudhoyono lalu menyampaikan ucapan selamat kepada Obama atas terpilihannya dan menyampaikan undangan agar Obama mampir ke Indonesia saat menghadiri acara APEC di Singapore tahun depan.

Presiden dan Obama sepakat bahwa Indonesia dan Amerika berkepentingan meningkatkan hubungan baik. "Saya merasakan kehangatan dan suasana persahabatan dalam pembicaraan itu," kata Presiden Yudhoyono.

Barack Obama kepada pers AS saat masih kampanye, sebelum masalah "madrasah Besuki" (tempat Obama sekolah di Jakarta) diributkan, menyatakan akan berkunjung ke Indonesia dalam 100 hari pertama masa pemerintahannya. Obama rencananya dilantik sebagai pemimpin negeri adi daya itu pada Januari 2009.

Bambang Harymurti

Obama Umumkan Tim Ekonomi


Selasa, 25 November 2008 | 06:12 WIB
WASHINGTON, SENIN - Presiden AS terpilih Barack Obama mengumumkan tim ekonomi, Senin (24/11), yang akan menjalankan kebijakan ekonomi dan mengawasi kemungkinan resesi.

Obama dan anggota Kongres dari Partai Demokrat juga tengah menyiapkan rencana program stimulus ekonomi besar-besaran mencapai 700 miliar dollar AS untuk periode dua tahun.

Nama-nama anggota tim ekonomi Obama yang sudah muncul adalah Presiden Bank Sentral New York Timothy Geithner (47) yang akan menjadi menteri keuangan dan mantan Menteri Keuangan Lawrence Summers (53) yang akan menjadi Direktur Dewan Ekonomi Nasional.

”Tim Geithner adalah orang yang berpengalaman menghadapi krisis ekonomi sebagai asisten menteri keuangan untuk urusan luar negeri tahun 1990-an. Dia adalah orang yang tepat untuk memimpin keuangan,” kata David Axelrod, ahli strategi tim kampanye Obama yang akan menjadi penasihat senior Gedung Putih, kepada stasiun televisi Fox, Minggu.

”Mereka (Geithner dan Summers) adalah orang-orang yang dikenal luas sebagai pemimpin di bidang ekonomi,” ujar Axelrod.

Axelrod tidak mengonfirmasikan rumor yang beredar bahwa Gubernur New Mexico Bill Richardson tengah dipersiapkan sebagai menteri perdagangan di kabinet Obama.

Paket baru

Terkait paket stimulus ekonomi baru, belum ada angka resmi yang disebutkan Obama. Surat kabar The Washington Post, Senin, melaporkan, Gubernur New Jersey Jon Corzine dan Lawrence Summers memunculkan kemungkinan paket stimulus ekonomi baru senilai hingga 700 miliar dollar AS.

Mantan Menteri Tenaga Kerja Robert Reich dan Senator Demokrat Charles Schumer juga menyerukan anggaran belanja baru sebesar 500 miliar dollar AS hingga 700 miliar dollar AS untuk menstimulasi ekonomi.

Krisis ekonomi telah meluas dalam 20 hari sejak Obama memenangi pemilu. ”Taruhannya tinggi. Ini momen berbahaya bagi ekonomi. Nyaris tidak ada yang mengendalikan. Sekarang semua orang mengharapkan Obama bisa menemukan apa yang akan terjadi setidaknya dalam beberapa bulan, atau bahkan beberapa pekan, ke depan,” kata Julian Zelizer, dosen sejarah dan urusan publik di Princeton University.

Dalam pidato mingguan di radio, akhir pekan lalu, Obama mengatakan telah memerintahkan para penasihat ekonominya untuk membuat rencana menciptakan 2,5 juta lapangan kerja selama dua tahun ke depan. Obama bermaksud membuat orang kembali bekerja melalui pembangunan kembali jalan-jalan dan jembatan, modernisasi sekolah, pembuatan panel tenaga surya, dan mobil hemat bahan bakar.

”Harapan kami Kongres mulai bekerja tentang (rencana) ini segera setelah mereka menjabat pada awal Januari karena kita tidak punya banyak waktu,” ujar Axelrod.

Obama juga menginginkan anggota Kongres dari Demokrat menggunakan mayoritas suaranya saat bertemu pada 6 Januari untuk mempersiapkan pemotongan pajak bagi warga berpendapatan rendah dan menengah sebagai bagian dari intervensi pemerintah untuk menarik AS keluar dari krisis ekonomi.

Seorang pembantu Obama mengatakan, rencana itu tidak serta-merta menyebabkan kenaikan pajak bagi orang-orang kaya. ”Tidak akan ada kenaikan pajak dalam paket rencana Januari,” kata pembantu itu. (ap/afp/reuters/fro)
Sumber : Kompas.com

Senin, 24 November 2008

Iklan Politik dan Nasib Suatu Bangsa

Selasa, 25 November 2008 00:30 WIB
Qui se laudari gaudent verbis subdolis, sera dat poenas turpes paenitentia (Barangsiapa gembira dengan kata-kata penuh tipuan, maka penjelasan yang terlambat akan memberikan hukuman yang memalukan) (Phaedrus 15 BC - AD 50)
Political marketing, sebagai rangkaian kegiatan memasarkan cita-cita politik untuk mendapatkan dukungan publik, tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan demokratis.
Puluhan parpol yang muncul sejak reformasi sangat memerlukan instrumen, metode, serta strategi untuk mewujudkan ideologi partai. Salah satu rangkaian penting dari political marketing adalah iklan politik. Sebagaimana layaknya pariwara, advertensi mempunyai kecenderungan manipulatif. Ia mengemas produknya dengan menyelimuti kekurangan agar konsumen tertarik meskipun produk yang ditawarkan mungkin hanya mempunyai kualitas yang standar.
Oleh sebab itu, sering kali iklan dapat mengecoh, bahkan kadang-kadang menyesatkan konsumennya.
Iklan politik mirip dengan reklame produk komersial. Tujuannya adalah membuat citra tokoh yang ditawarkan sebagai pilihan yang paling tepat. Tidak jarang masyarakat diberi iming-iming bahwa tokohnya mampu ”menyulap” kesengsaraan menjadi kemakmuran dalam sekejap.
Namun, perlu dicamkan bahwa promosi produk komersial mempunyai perbedaan yang sangat esensial dengan produk politik. Iklan komoditas komersial hanya memperkenalkan barang dagangan yang dikonsumsi secara pribadi dan tidak akan memengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Sementara komoditas politik adalah tokoh atau lembaga politik (parpol) yang akan menerima mandat kekuasaan dari rakyat. Oleh karenanya, karena berhubungan langsung dengan siapa yang akan dipercaya menjadi pemegang kekuasaan, iklan politik berpengaruh besar terhadap nasib dan masa depan bangsa.
Sayangnya, belum ada lembaga konsumen yang melindungi kepentingan publik dari akibat buruk iklan politik sehingga kontrol sosial diperlukan.
Pariwara politik terbukti dapat menjadi sarana ampuh membentuk dan menggiring persepsi masyarakat. Iklan politik dapat mengubah seorang politisi medioker menjadi pemimpin karismatik.
Yang terjadi adalah ironi politik. Mereka yang bekerja keras, mempunyai kompetensi dan kapabilitas, terpaksa kalah dari mereka yang populer. Dampak berikutnya, rakyat yang sudah lama mendambakan pemimpin yang dapat membebaskan mereka dari segala penderitaan akan sangat mudah menerima iklan politik.
Tunduk pada pemodal
Persoalan sangat serius akibat meningkatnya iklan politik adalah pemilih menjadi sekadar konsumen yang harus tunduk pada kepentingan pemilik modal. Selain itu, advertensi politik telah mereduksi negara menjadi korporasi (badan hukum usaha) yang hanya mengurus dan mengalkulasi untung dan rugi.
Hanya warga negara yang mempunyai modal besar dapat menentukan arah dan perkembangan bangsa. Padahal, ranah politik seharusnya menjadi domain pertarungan ide dan keberpihakan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur tanpa membedakan status dan struktur sosial.
Pilihan yang hanya berdasarkan advertensi politik tanpa mengetahui rekam jejak, intelektualitas, dan integritas seorang politisi, akan sangat membahayakan bangsa dan negara.
Sangat benar keprihatinan Buya Syafii Maarif di harian Kompas (22/11) yang menyatakan, politik tanpa moral hanya akan melahirkan ”serigala-serigala” yang akan saling memakan. Karena itu, iklan politik harus dapat menjelaskan gagasan secara utuh kepada masyarakat.
Hal itu sangat mungkin karena masa kampanye Pemilu Legislatif 2009 akan berlangsung selama sembilan bulan, jauh lebih lama dibandingkan Pemilu 2004 yang hanya satu bulan.
Namun, iklan politik bukan tanpa sesuatu yang positif. Jika disertai dengan gagasan yang utuh, memerhatikan etika, dan menghindari hal-hal yang menimbulkan keresahan dan permusuhan, ia adalah sarana yang cukup baik untuk melakukan promosi politik.
Advertensi politik juga dinilai lebih efektif dan aman bagi masyarakat dibandingkan dengan pengerahan massa.
Meski demikian, adalah kewajiban moral media, selain menjaga netralitas, juga diharapkan mampu menyediakan informasi yang cerdas sehingga masyarakat dapat memperoleh masukan yang seimbang. Dengan demikian, iklan politik tidak sekadar promosi tokoh, tetapi juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan peradaban bangsa.
sumber : kompas

Minggu, 23 November 2008

Kontroversi CIA di Indonesia

Adam Malik Pejabat Tertinggi Indonesia yang Direkrut CIA Nurul Hidayati - detikNews

-->Jakarta - Mantan Wakil Presiden Adam Malik agen CIA. Boleh jadi kontroversi ini akan mencuat ke permukaan. Sejarah masa lalu Indonesia kembali diuji. Buku berjudul "Membongkar Kegagalan CIA" membeberkan secara gamblang bagaimana Adam Malik direkrut CIA.Buku karya wartawan The New York Times, Tim Weiner ini berjudul asli "Legacy Of Ashes The History Of CIA". Dalam edisi Indonesia, buku dengan sampul depan warna merah itu diberi judul "Membongkar Kegagalan CIA". Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini sudah dipasarkan sejak dua bulan yang lalu.Tim Weiner yang pernah meraih hadiah Pulitzer menulis "Membongkar Kegagalan CIA" berdasarkan 50.000 arsip CIA dan wawancara mendalam dengan ratusan veteran CIA. Plus pengakuan sepuluh orang direktur CIA."Buku ini menyertakan sejumlah informasi dan analisa luar biasa mengenai keterlibatan CIA di Indonesia, terutama berkaitan dengan peristiwa pemberontakan daerah tahun 1950-an dan tragedi kemanusiaan tahun 1965," tutur Baskara T Wardaya. Pernyataan sejarahwan penulis buku "Cold Was Shadow: United States Policy Toward Indonesia, 1953-1963" tercetak di sampul belakang "Membongkar Kegagalan CIA".Pembeberan Adam Malik sebagai agen CIA, boleh jadi merupakan salah satu informasi yang luar biasa itu. Soal Adam Malik ini dapat dibaca mulai dari halaman 330. Kisah berawal dari bagaimana CIA mengingatkan Gedung Putih bahwa hilangnya pengaruh Amerika di Indonesia akan membuat kemenangan di Vietnam menjadi tidak berarti. Dan CIA pun kemudian mulai bergerak menemukan pemimpin baru -- untuk menggantikan Soekarno. Setelah 7 tahun CIA berusaha menggulingkan Soekarno, pada 1 Oktober 1965 meletuslah ontran-ontran politik. Di tengah perseteruan hebat antara Soekarno, PKI di satu sisi dan tentara di sisi lain, sebagaimana dituliskan Tim Weiner, Stasiun CIA di Jakarta sudah memiliki seorang agen yang memiliki posisi baik.Agen itu, tak lain adalah Adam Malik. Adam malik, dituliskan sebagai seorang mantan Marxis (penganut aliran Karl Marx) berusia 48 tahun yang mengabdi sebagai duta besar Soekarno di Moskow dan menteri perdagangan.Lantas siapa yang merekrut Adam Malik menjadi agen CIA? Tim Weiner secara gamblang mengungkapkan. Adalah Perwira CIA Clyde McAvoy yang menggarap Adam Malik. Adam Malik dan McAvoy pertama kali bertemu di sebuah tempat rahasia dan aman di Jakarta pada 1964.McAvoy adalah operator rahasia handal CIA yang bahkan pernah merekrut Perdana Menteri masa depan Jepang. McAvoy diterbangkan ke Jakarta dengan tugas utama menyusup ke dalam kubu PKI dan pemerintahan Soekarno. "Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik," ujar McAvoy dalam sebuah wawancara pada tahun 2005. "Dia adalah pejabat Indonesia tertinggi yang pernah kami rekrut," tambah McAvoy.Adam Malik berhasil direkrut McAvoy, sebagaimana ditulis Tim Weiner, atas jasa seorang perantara. Perantara itu adalah pengusaha Jepang dan mantan anggota partai komunis di Jepang. Siapakah jati diri perantara ini?(bdi/bdi) -->

ICW Protes Penarikan 2 Perwira Polisi di KPK

Rachmadin Ismail - detikNews

-->Jakarta - Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia pada 14 November 2008 menarik dua perwiranya yang selama ini bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka adalah Brigadir Jenderal (Pol) Bambang Widaryatmo dan Ajun Komisaris Besar Polisi, Akhmad Wiyagus.Langkah kepolisian tersebut menuai protes dari Indonesian Corruption Watch (ICW), karena dianggap sebagai upaya untuk melemahkan independensi KPK secara perlahan. "Kondisi ini tidak saja mengancam indepedensi KPK namun juga upayapelemahanan KPK secara perlahan-lahan," ujar anggota ICW Adnan Topan Husodo dalam rilis yang dikirim pada detikcom, Minggu (23/11/2008).ICW memprotes pemindahan ini yang terkesan janggal. Sebagai contoh, alasan pemindahan posisi Bambang Widaryatmo dan Akhmad Wiyagus sebagai Direktur Penyidikan dan Direktur Pengaduan Masyarakat KPK menjadi Karo Litbang dan Kapolres Sumedang terkesan sebagai pembuangan bukan promosi."Padahal kedua orang tersebut sudah dinilai sebagai orang terbaik KPK," lanjutnya.Selain itu, pemindahan ini juga dinilai tergesa-gesa. Alasannya, kedua perwira polisi tersebut belum lama menjabat sebagai direktur di KPK."Dengan kata lain keputusan itu tidak dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pimpinan KPK secara kolegial," kata Adnan.Oleh karena itu, ICW mengimbau kepada KPK agar mengambil tindakan untuk mempertahankan kedua perwira Polri tersebut. Hal ini harus dilakukan mengingat peran keduanya yang cukup besar dalam pengungkapan kasus-kasus korupsi 'kakap'."Keduanya sesungguhnya merupakan aktor yang tidak terpisahkan darikeberhasilan KPK selama ini," kata Adnan.(mad/mad) -->

Sabtu, 22 November 2008

Michael Jackson Masuk Islam

Sabtu, 22 November 2008 13:47 WIB
Bintang pop Michael Jackson telah masuk Islam dan berganti nama menjadi Mikaeel, ungkap Daily Mail, Jumat. Penyanyi berusia 50 tahun itu dilaporkan menjadi Muslim dalam suatu upacara di rumah temannya di Los Angeles.
Michael Jackson yang dibesarkan dalam agama Saksi Jehovah, disebut-sebut duduk di lantai dan mengenakan topi kecil saat sahadat di kediaman Steve Porcaro, komposer musik pada album Thriller.
Dia tertarik dengan Islam setelah berdiskusi dengan penulis lagu asal Kanada, David Wharnsby dan produser Phillip Bubal.
"Mereka berbicara kepada dia tentang keyakinan mereka dan bagaimana mereka menjadi orang yang lebih baik setelah masuk Islam. Michael segera tertarik. Seorang Imam dipanggil dari masjid dan Michael mengucapkan sahadat," kata seorang sumber.
Saudara Jackson, Jermaine Friday, sebelumnya telah memberi sinyal bahwa sang bintang sedang mempertimbangkan untuk memeluk Islam.
"Ketika saya pulang dari Makkah, saya beri dia banyak buku dan dia bertanya tentang banyak hal mengenai agama saya dan saya bilang Islam itu damai dan indah," kata Friday yang masuk Islam sejak 1989. (ANT)
sumber : www.kompas.com

Kamis, 20 November 2008

Farewell, My Friends

Ditulis oleh Rizal Mallarangeng

Saya sudah mencoba dan ternyata memang belum bisa.

Sejak Juli kemarin saya telah menerapkan serangkaian metode kampanye untuk menggugah dan mencari dukungan masyarakat akan perlunya kandidat presiden dari generasi baru. Saya sudah mencoba meyakinkan publik bahwa anak-anak muda juga pantas untuk dipertimbangkan sebagai calon-calon pemimpin pada Pemilu 2009.

Saya melakukannya dengan berbagai cara, dengan iklan di televisi nasional, dalam berbagai acara dialog di radio, tv, koran dan majalah, dalam pertemuan serta keterlibatan di berbagai forum diskusi di banyak penjuru tanah air, dengan penerbitan buku, serta dengan Facebook, Youtube, dan berbagai forum di Internet.

Sejauh ini saya cukup senang bahwa dalam beberapa pembicaraan di tingkat nasional, isu tentang generasi muda dan alternatif kepemimpinan sudah menjadi bagian dari pembicaraan publik. Bahkan, setelah saya mulai awal Juli lalu, beberapa kandidat dari generasi muda, seperti Fadjroel Rahman dan Yuddy Chrisnadi, juga kemudian mendeklarasikan diri sebagai pemimpin alternatif untuk Pemilu 2009. Kepada mereka berdua, saya ingin memberi salut dan penghargaan yang sebesar-besarnya. Dan saya tahu bahwa sebenarnya selain mereka berdua ada banyak anak muda di dalam dan di luar partai yang sanggup dan pantas dipertimbangkan untuk mulai memegang peranan penting di negeri yang kita cintai ini.

Selain itu, dalam banyak perjalanan saya bertemu dengan begitu banyak pihak di berbagai daerah, saya kadang terkesima dan terharu dengan sambutan dan harapan yang disampaikan kepada saya. Beberapa kali saya sempat termenung. For whom the bell tolls, demikian salah satu judul novel Ernest Hemingway. Bagi saya, kepada merekalah dan kepada begitu banyak orang yang merindukan adanya penyegaran, perubahan serta perbaikan hidup, saya ingin menawarkan sebuah harapan. My bell tolls for them.

Tetapi saya juga harus membaca dan menerima fakta-fakta. Dalam dunia politik, apalagi kalau sudah mulai mendapat panggung, kadang kita mulai gampang lupa diri, tak mudah untuk melihat cermin. Karena itulah, setelah mencoba beberapa bulan, saya menguji dan menilai apa yang telah saya lakukan dengan metode modern, yaitu dengan survei akademik. Saya memilih metode ini agar fakta-fakta yang sampai tidak hanya mencerminkan harapan saya semata, tetapi merefleksikan kenyataan yang sebenarnya.

Ternyata, dalam dua kali survei nasional (yang terakhir minggu lalu), dukungan yang saya peroleh belum cukup untuk mencapai momentum yang saya inginkan. Setelah saya mencoba selama lebih 3 bulan, jarak dukungan yang mampu saya dapatkan masih sangat jauh tertinggal ketimbang dukungan kepada dua tokoh senior di papan teratas, yaitu SBY dan Megawati. Sudah ada pergerakan naik memang, terutama dalam soal popularitas atau kedikenalan. Namun dalam soal elektabilitas, angkanya masih sangat jauh, sedemikian rupa sehingga jalan yang ada terlalu terjal bagi saya untuk mengejar ke posisi yang cukup serius. Ditambah dengan pembatasan baru dalam undang-undang, yaitu persyaratan perolehan dukungan 25% suara nasional atau 20% kursi di DPR dari partai pendukung untuk dapat menjadi capres, maka hampir semua pintu sudah tertutup.

Berhadapan dengan kenyataan demikian, saya harus mengambil sikap: jalan terus, against all odds, atau mundur dengan baik. Saya memilih yang kedua dan bersikap realistis. Tidak mudah, memang. Tapi itulah kenyataan yang harus saya hargai.
Karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin mengumumkan secara resmi bahwa mulai besok, 20 November 2008, segala upaya kampanye akan saya hentikan dan kegiatan di Sekertariat RM09 Center, Jalan Yusuf Adiwinata 29, Menteng, tidak lagi berhubungan dengan urusan kampanye menuju Pemilu 2009.

Saya ingin menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keluarga dan sahabat-sahabat yang telah membantu serta memberi simpati kepada saya selama ini.
Hal yang sama juga ingin saya sampaikan kepada semua pihak, baik yang berada di dalam maupun luar negeri, yang telah memberi dukungan terbuka terhadap kampanye saya. Saya mohon maaf bahwa kali ini harapan dan dukungan tersebut belum mampu saya emban dengan baik hingga tuntas. Mudah-mudahan, jika memang ada pintu yang terbuka, pada Pemilu 2014 saya akan mencoba lagi dan saya harap di saat itulah jalan cerita akan menjadi sedikit berbeda.
Sementara itu, saya akan kembali ke habitat saya lagi, menulis, memberi komentar, mengembangkan lembaga intelektual, dan semacamnya, untuk memberikan kontribusi yang positif. Dengan segala kelemahan dan kekurangan yang ada, saya akan terus berusaha menyumbangkan sesuatu agar Indonesia menjadi sebuah negeri yang lebih baik lagi, lebih toleran, lebih maju dan lebih sejahtera.
Kepada para senior saya, terutama yang berada di papan teratas seperti SBY, Megawati, Jusuf Kalla, Sri Sultan HB X, Wiranto, Prabowo dan Amien Rais, saya ingin mengucapkan selamat. Kepada mereka, kalau boleh, saya ingin mengulang kembali apa yang pernah dikatakan oleh Theodore Roosevelt:

It is not the critic who counts; not the man who points out how the strong man stumbles, or where the doer of deeds could have them better.
The credit belongs to the man who is actually in the arena, whose face is marred by dust, sweat and blood…who errs, who comes short and short again, because there is no effort without error and shortcoming; but who does actually strives to do the deeds… who at the best knows in the end the triumph of high achievement; and who at the worst, if he fails, at least fails while daring greatly, so that his place shall never be with those cold and timid souls who neither know victory nor defeat.

Semoga para senior tersebut terus berjalan, mempertahankan integritas pribadi sambil senantiasa memperjuangkan cita-cita bagi sebuah negeri yang membanggakan kita semua.

Terimakasih.

Jakarta, 19 November 2008

Sumber :www.rmo9.com

Rabu, 19 November 2008

Rizal Mallarangeng Mundur Sebagai Capres 2009

Jakarta - Minimnya elektibilitas masyarakat membuat Rizal Mallarangeng memilih mundur dalam bursa calon presiden 2009. Mulai besok Rizal akan menghentikan segala kegiatannya yang berhubungan dengan kampanye. "Saya harus realistis. Secara popularitas meningkat tetapi elektibilitas tidak," ujar Rizal Mallarangeng seusai peluncuran buku berjudul "Dari Langit" di Goethehaus, Jl Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2008). Menurut Rizal, serangkaian metode kampanye yang dilakukan dalam 3 bulan terhitung sejak bulan Juli-September masih sangat jauh tertinggal dibanding SBY dan Mega. "Mungkin masyarakat masih belum bisa menerima anak muda yang masih kurang pengalaman," akunya. Rizal mengaku angka 25% cukup berat bagi kandidat baru seperti dirinya untuk maju menjadi capres 2009. "Mungkin hanya ada 3 pasang Pak SBY dengan pasangan, Ibu Mega dengan pasangan sisanya ada Pak Prabowo dan Pak Wiranto," jelasnya. Tetapi untuk pemilu 5 tahun mendatang Rizal, masih menaruh harapan untuk maju sebagai capres 2009. "Mudah-mudahan kalau ada waktu lain saya akan coba realisasikan harapan," katanya. Setelah mundur Rizal mengaku, akan kembali ke habitat semula seperti menulis dan memberikan komentar. "Saya akan terus berusaha menyumbangkan sesuatu agar Indonesia menjadi negeri yang lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera," tandasnya. (did/rdf) -->

Selasa, 18 November 2008

Usai Tinggalkan Rokok, Obama Lupakan BlackBerry

Senin, 17 November 2008 15:13 WIB
Sebelum mencalonkan diri sebagai presiden AS, Barack Obama meninggalkan kebiasaannya merokok. Saat ini setelah terpilih sebagai Presiden AS, Barack Obama kemungkinan harus meninggalkan adiksi lainnya, yaitu memeriksa e-mail di BlackBerry.
E-mail dapat digunakan oleh Kongres dan pengadilan sebagai hak subpoena, yaitu pemanggilan dan penyidikan pejabat yang diduga menyalahgunakan wewenang. Oleh karena itu, beberapa pakar menyarankan, presiden seharusnya tak menggunakan e-mail. Selain itu, gangguan keamanan rawan terjadi bagi seorang kepala negara yang menggunakan telepon seluler yang dapat dilacak.
Para pejabat transisi Obama belum memutuskan apakah presiden baru AS ini nantinya perlu atau tidak membawa BlackBerry. Mereka yang pernah bertugas di Gedung Putih memperkirakan, Obama tak akan menggunakan BlackBerry walaupun sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada peralatan elektronik tersebut.
"Tentu saja hal ini bagaikan detoksifikasi perlengkapan elektronik," kata Reed Dickens, mantan Asisten Sekretaris Pers Presiden George W Bush. Komentar itu disampaikan Dickens menanggapi kegemaran Obama memeriksa e-mail di BlackBerry.
Pada musim panas tahun ini Obama terlihat oleh beberapa kamera media tengah menggunakan Blackberry saat mengamati pertandingan sepak bola yang diikuti oleh putrinya. Aktris Scarlett Johansson juga mengaku sering berkirim e-mail dengan Obama saat Presiden AS terpilih itu masih mengikuti kampanye meskipun hal itu tak diakui oleh kubu Obama.
"Ini merupakan keputusan yang harus diambil oleh Obama," kata mantan Sekretaris Pers Bush, Scott McClellan. Scott McClellan memperkirakan, para penasehat hukum Obama kemungkinan akan merekomendasikannya agar tak menggunakan e-mail.
Presiden George W Bush dan Bill Clinton tidak menggunakan fasilitas e-mail selama menjabat sebagai presiden. "E-mail bisa meninggalkan jejak yang dapat jatuh ke tangan penyidik Kongres," kata Sekretaris Pers Clinton, Mike McCurry. "Apabila Anda menghapus e-mail Gedung Putih, Anda mendapatkan peringatan keras karena telah menghilangkan catatan arsip kepresidenan."
Beberapa hari sebelum dilantik sebagai Presiden AS pada 2001, Bush mengirimkan e-mail ke beberapa sahabat dekatnya untuk menginformasikan bahwa ia tak akan lagi menggunakan e-mail-nya. "Karena saya tak ingin percakapan pribadi saya diamati oleh mereka yang ingin mempermalukan saya, satu-satunya cara adalah dengan tidak berkorespodensi di dunia maya. Kenyataan ini membuatku sedih," ujarnyaJIMSumber : AP

SADAKO

Katanya sih ...... film itu diilhami kisah nyata yang terjadibelasan tahun lalu di Jepang.Dan sampai saat ini . konon si 'Gadis Misterius di Sumur Tua' itu masihsering menampakkan diri. Seperti yang diceritakan seorang saksi matadibawah ini.‎
GADIS MISTERIUS DI SUMUR TUA‎(cerita asli dalam bahasa Jepang, telah diterjemahkan kedalam bahasaIndonesia)‎Kami hidup di desa terpencil yang jauh dari hingar bingar kota. SayaDaijiro, malam itu berkumpulbersama 3 orang teman laki-laki. Kami merayakan ulang tahunWatanabe, seorang teman saya yang baru pulang dari Tokyo. Saat itujam menunjukkan pukul 01:30, bar tempat kami minum-minum sudahhendak tutup; Maka kami memutuskan untuk melanjutkan ngobrol dirumahShinosuke, yang paling dekat. Dan kamipun berjalan menuju kesana.‎Semua penduduk desa sepertinya telah terlelap tidur diselimuti kabutmusim dingin.‎Kira-kira 500 meter menjelang rumah Shinosuke ......‎Kami melewati sebuah sumur tua ...... !‎Tiba-tiba kami dikagetkan suatu hal yang sangat mengerikan ...... !!!‎Tiba-tiba muncul seorang gadis berpakaian putih panjang denganberlumur banyak darah .Sekujur tubuh dan kepala gadis itu penuh berlumuran darah segar...!‎Kami berempat tak sanggup berbuat apa-apa ..... kami hanya tertegunketakutan ..... !!!Tak sanggup lari karena dicekam ngeri, bahkan tak sanggup bergerakatau bersuara !!!‎Tetapi, gadis itu ternyata hanya berlalu ...... melewati kamiberempat dan terus berjalan menuju sumur tua itu .......Takberselang berapa lama gadis itu lenyap, masuk ke dalam sumur tuatersebut ......‎Tapi, meskipun gadis itu sudah tak terlihat .....kami berempat masihtetap tertegun . tak bisa berkata sepatahpun, dan kami hanya bisasaling memandang. Belum sempat kami menenangkan diri ...... selang‎1-2 menit kemudian kami kembali dicekam kengerian......!!!‎Gadis misterius itu merangkak keluar dari dalam sumur tua ......!!!Hanya saja kali ini dengan pakaiannya yang putih panjang tanpa lumuran ‎darah.‎Tapi wajah gadis misterius itu tetap tampak pucat dan mengerikan .....Kali ini gadis itu memandang kepada kami berempat......Dan tanpa bersuara dia berjalan menghampiri kami berempat.‎Kami dicekam perasaan aneh dan ngeri yang amat sangat....... sayasendiri merasa seolah darah di sekujur tubuh saya berhenti mengalir .... !!!‎Tubuh ini sama sekali tak sanggup bereaksi untuk menggerakkan kakisaya ...... rasanya seluruh tubuh tak bisa bergerak !!!‎Dengan dicekam kengerian luar biasa ......saya melihat gadismisterius itu makin mendekat.Makin mendekat ...... dan akhirnya kami berhadapan kira-kira kurangdari 2 meter.‎Saya memejamkan mata, dan merasa bahwa saya hampir pingsan saat itu.Ketika si gadis menyeringai ........‎Meskipun gadis itu tidak bertaring (seperti hantu di film-film horor) .....tapi saya merasa bahwa wajahnya saat itu jauh lebih mengerikan dari Dracula‎yang pernah saya tonton di film .... !!!‎Kami berempat sudah benar-benar tercekam rasa ngeri.......‎Kami sama sekali tidak sanggup bergerak ..... bahkan bersuara .....dan sepertinya hanya bisa pasrah apapun yang akan terjadi .‎Kemudian, Kami seolah tak percaya ...... si gadis berkata :‎‎"Rinso memang Hebaaaaatttttt-ne . noda2 bandel bisahilang..bersih..bajutampakbaru!!"‎wuakakakkakaakkakkkk‎Hah ahaha. ......serius amat bacanya. !!! ;p~~

Obama Ikuti Cara Lincoln, "Musuh" Pun Dirangkul

Senin, 17 November 2008 02:37 WIB
Barack Obama mengikuti jejak pendahulunya, Abraham Lincoln, dengan menggandeng mantan rival-rivalnya menjadi anggota dalam pemerintahannya. Obama menyatakan akan menerima perbedaan pendapat.Obama mempertimbangkan Hillary Clinton, rival terberatnya dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, untuk jabatan menteri luar negeri atau jabatan lain. Obama juga merencanakan pertemuan dengan John McCain. ”Hal itu merefleksikan kehendak kuat Obama yang serius mempertimbangkan untuk membuat tim rival seperti yang dilakukan Lincoln,” kata ahli sejarah Doris Kearns Goodwin, Minggu (16/11).Dengan orang yang memiliki perspektif berbeda, kata Goodwin, Obama akan menyerap pandangan-pandangan berbeda dan memperkuat kemampuan berbicara penuh empati.”Tantangannya adalah menjamin hal itu tidak akan melumpuhkan tim. Saat keputusan dibuat, semua orang bisa menerima bahwa waktu debat sudah selesai,” ujar Goodwin.Lincoln melakukan hal serupa saat mulai memerintah tahun 1861 ketika negara-negara bagian di selatan AS menyatakan Perang Saudara. Dia menunjuk ”musuh” beratnya, Edwin Stanton, sebagai menteri perang. Stanton pernah menghina Lincoln. Lincoln juga menunjuk Salmon P Chase, pengkritik Lincoln dan rival dari Partai Republik, sebagai menteri keuangan. Alasan Lincoln waktu itu, ”Kita memerlukan orang kuat. Orang-orang ini adalah orang- orang terkuat.”Pada Mei lalu, Obama mengatakan pendekatan Lincoln menggandeng mantan musuh adalah pendekatan yang harus diambilnya. Obama akan mempertimbangkan McCain sebagai salah satu menteri.Goodwin mengatakan sulit membentuk tim rival sejati sekarang ini yang dipenuhi situasi partisan. Namun Goodwin yakin Obama bisa melakukan itu. ”Saya yakin rakyat akan merespons dengan antusias,” katanya.PeluangMenghadapi ujian pertama soal krisis ekonomi AS, Obama tidak akan menurunkan ide besar yang diusungnya dalam kampanye pemilu presiden. Pendekatan yang dibuat Obama dalam membentuk pemerintahan mengisyaratkan dia memandang krisis sebagai peluang, bukan hambatan.Obama mengungkapkan rencana memberi lapangan pekerjaan bagi dua juta warga AS untuk membangun kembali jalan, jembatan, dan sekolah, serta inisiatif investasi sebesar 150 miliar dollar AS dalam ekonomi energi ramah lingkungan guna menciptakan lima juta lapangan kerja.Rencana ambisius itu mirip program kerja publik yang dipelopori Presiden Franklin D Roosevelt yang mulai menjabat presiden di tengah krisis ekonomi tahun 1933.Leon Panetta, Kepala Staf Gedung Putih semasa Presiden Bill Clinton, mengatakan, tugas pertama Obama, yaitu menstabilkan ekonomi, akan memberi dia modal politik untuk menyukseskan agenda yang luas. (ap/fro)Sumber : Kompas Cetak

Kamis, 13 November 2008

Sen. Barack Obama's Acceptance Speech in Chicago , Ill.

OBAMA: Hello, Chicago .

(APPLAUSE)

If there is anyone out there who still doubts that America is a place where all things are possible, who still wonders if the dream of our founders is alive in our time, who still questions the power of our democracy, tonight is your answer.

(APPLAUSE)

It's the answer told by lines that stretched around schools and churches in numbers this nation has never seen, by people who waited three hours and four hours, many for the first time in their lives, because they believed that this time must be different, that their voices could be that difference.

It's the answer spoken by young and old, rich and poor, Democrat and Republican, black, white, Hispanic, Asian, Native American, gay, straight, disabled and not disabled. Americans who sent a message to the world that we have never been just a collection of individuals or a collection of red states and blue states.

OBAMA: We are, and always will be, the United States of America .

(APPLAUSE)

It's the answer that led those who've been told for so long by so many to be cynical and fearful and doubtful about what we can achieve to put their hands on the arc of history and bend it once more toward the hope of a better day.

It's been a long time coming, but tonight, because of what we did on this date in this election at this defining moment change has come to America .

(APPLAUSE)

It's the answer that led those who've been told for so long by so many to be cynical and fearful and doubtful about what we can achieve to put their hands on the arc of history and bend it once more toward the hope of a better day.

It's been a long time coming, but tonight, because of what we did on this date in this election at this defining moment change has come to America .

(APPLAUSE)

A little bit earlier this evening, I received an extraordinarily gracious call from Senator McCain.

(APPLAUSE)

Senator McCain fought long and hard in this campaign. And he's fought even longer and harder for the country that he loves. He has endured sacrifices for America that most of us cannot begin to imagine. We are better off for the service rendered by this brave and selfless leader.

I congratulate him; I congratulate Governor Palin for all that they've achieved. And I look forward to working with them to renew this nation's promise in the months ahead.

(APPLAUSE)

OBAMA: I want to thank my partner in this journey, a man who campaigned from his heart, and spoke for the men and women he grew up with on the streets of Scranton ...

(APPLAUSE)

... and rode with on the train home to Delaware , the vice president-elect of the United States , Joe Biden.

(APPLAUSE)

And I would not be standing here tonight without the unyielding support of my best friend for the last 16 years...

(APPLAUSE)

... the rock of our family, the love of my life, the nation's next first lady...

(APPLAUSE)

... Michelle Obama.

(APPLAUSE)

Sasha and Malia...

(APPLAUSE)

... I love you both more than you can imagine. And you have earned the new puppy that's coming with us...

(LAUGHTER)

... to the new White House.

(APPLAUSE)

And while she's no longer with us, I know my grandmother's watching, along with the family that made me who I am. I miss them tonight. I know that my debt to them is beyond measure.

To my sister Maya, my sister Alma, all my other brothers and sisters, thank you so much for all the support that you've given me. I am grateful to them.

(APPLAUSE)

OBAMA: And to my campaign manager, David Plouffe...

(APPLAUSE)

OBAMA: ... the unsung hero of this campaign, who built the best -- the best political campaign, I think, in the history of the United States of America .

(APPLAUSE)

To my chief strategist David Axelrod...

(APPLAUSE)

... who's been a partner with me every step of the way.

To the best campaign team ever assembled in the history of politics...

(APPLAUSE)

... you made this happen, and I am forever grateful for what you've sacrificed to get it done.

But above all, I will never forget who this victory truly belongs to. It belongs to you. It belongs to you.

I was never the likeliest candidate for this office. We didn't start with much money or many endorsements. Our campaign was not hatched in the halls of Washington . It began in the backyards of Des Moines and the living rooms of Concord and the front porches of Charleston . It was built by working men and women who dug into what little savings they had to give $5 and $10 and $20 to the cause.

It grew strength from the young people who rejected the myth of their generation's apathy...

(APPLAUSE)

... who left their homes and their families for jobs that offered little pay and less sleep.

It drew strength from the not-so-young people who braved the bitter cold and scorching heat to knock on doors of perfect strangers, and from the millions of Americans who volunteered and organized and proved that more than two centuries later a government of the people, by the people, and for the people has not perished from the Earth.

This is your victory.

(APPLAUSE)

OBAMA: And I know you didn't do this just to win an election. And I know you didn't do it for me.

You did it because you understand the enormity of the task that lies ahead. For even as we celebrate tonight, we know the challenges that tomorrow will bring are the greatest of our lifetime -- two wars, a planet in peril, the worst financial crisis in a century.

Even as we stand here tonight, we know there are brave Americans waking up in the deserts of Iraq and the mountains of Afghanistan to risk their lives for us.

There are mothers and fathers who will lie awake after the children fall asleep and wonder how they'll make the mortgage or pay their doctors' bills or save enough for their child's college education.

There's new energy to harness, new jobs to be created, new schools to build, and threats to meet, alliances to repair.

The road ahead will be long. Our climb will be steep. We may not get there in one year or even in one term. But, America , I have never been more hopeful than I am tonight that we will get there.

I promise you, we as a people will get there.

(APPLAUSE)

AUDIENCE: Yes we can! Yes we can! Yes we can!

OBAMA: There will be setbacks and false starts. There are many who won't agree with every decision or policy I make as president. And we know the government can't solve every problem.

But I will always be honest with you about the challenges we face. I will listen to you, especially when we disagree. And, above all, I will ask you to join in the work of remaking this nation, the only way it's been done in America for 221 years -- block by block, brick by brick, calloused hand by calloused hand.

What began 21 months ago in the depths of winter cannot end on this autumn night.

OBAMA: This victory alone is not the change we seek. It is only the chance for us to make that change. And that cannot happen if we go back to the way things were.

It can't happen without you, without a new spirit of service, a new spirit of sacrifice.

So let us summon a new spirit of patriotism, of responsibility, where each of us resolves to pitch in and work harder and look after not only ourselves but each other.

Let us remember that, if this financial crisis taught us anything, it's that we cannot have a thriving Wall Street while Main Street suffers.

In this country, we rise or fall as one nation, as one people. Let's resist the temptation to fall back on the same partisanship and pettiness and immaturity that has poisoned our politics for so long.

Let's remember that it was a man from this state who first carried the banner of the Republican Party to the White House, a party founded on the values of self-reliance and individual liberty and national unity.

Those are values that we all share. And while the Democratic Party has won a great victory tonight, we do so with a measure of humility and determination to heal the divides that have held back our progress.

(APPLAUSE)

As Lincoln said to a nation far more divided than ours, we are not enemies but friends. Though passion may have strained, it must not break our bonds of affection.

And to those Americans whose support I have yet to earn, I may not have won your vote tonight, but I hear your voices. I need your help. And I will be your president, too.

(APPLAUSE)

OBAMA: And to all those watching tonight from beyond our shores, from parliaments and palaces, to those who are huddled around radios in the forgotten corners of the world, our stories are singular, but our destiny is shared, and a new dawn of American leadership is at hand.

(APPLAUSE)

To those -- to those who would tear the world down: We will defeat you. To those who seek peace and security: We support you. And to all those who have wondered if America's beacon still burns as bright: Tonight we proved once more that the true strength of our nation comes not from the might of our arms or the scale of our wealth, but from the enduring power of our ideals: democracy, liberty, opportunity and unyielding hope. (APPLAUSE)

That's the true genius of America : that America can change. Our union can be perfected. What we've already achieved gives us hope for what we can and must achieve tomorrow.

This election had many firsts and many stories that will be told for generations. But one that's on my mind tonight's about a woman who cast her ballot in Atlanta . She's a lot like the millions of others who stood in line to make their voice heard in this election except for one thing: Ann Nixon Cooper is 106 years old.

(APPLAUSE) OBAMA: She was born just a generation past slavery; a time when there were no cars on the road or planes in the sky; when someone like her couldn't vote for two reasons -- because she was a woman and because of the color of her skin. And tonight, I think about all that she's seen throughout her century in America -- the heartache and the hope; the struggle and the progress; the times we were told that we can't, and the people who pressed on with that American creed: Yes we can. At a time when women's voices were silenced and their hopes dismissed, she lived to see them stand up and speak out and reach for the ballot. Yes we can. When there was despair in the dust bowl and depression across the land, she saw a nation conquer fear itself with a New Deal, new jobs, a new sense of common purpose. Yes we can.

AUDIENCE: Yes we can. OBAMA: When the bombs fell on our harbor and tyranny threatened the world, she was there to witness a generation rise to greatness and a democracy was saved. Yes we can.

AUDIENCE: Yes we can. OBAMA: She was there for the buses in Montgomery, the hoses in Birmingham , a bridge in Selma , and a preacher from Atlanta who told a people that "We Shall Overcome." Yes we can.

AUDIENCE: Yes we can. OBAMA: A man touched down on the moon, a wall came down in Berlin , a world was connected by our own science and imagination.

And this year, in this election, she touched her finger to a screen, and cast her vote, because after 106 years in America , through the best of times and the darkest of hours, she knows how America can change.

Yes we can.

AUDIENCE: Yes we can. OBAMA: America , we have come so far. We have seen so much. But there is so much more to do. So tonight, let us ask ourselves -- if our children should live to see the next century; if my daughters should be so lucky to live as long as Ann Nixon Cooper, what change will they see? What progress will we have made?

This is our chance to answer that call. This is our moment.

This is our time, to put our people back to work and open doors of opportunity for our kids; to restore prosperity and promote the cause of peace; to reclaim the American dream and reaffirm that fundamental truth, that, out of many, we are one; that while we breathe, we hope. And where we are met with cynicism and doubts and those who tell us that we can't, we will respond with that timeless creed that sums up the spirit of a people: Yes, we can.

(APPLAUSE)

Thank you. God bless you. And may God bless the United States of America .

(APPLAUSE)

Selasa, 11 November 2008

Koalisi Hanura-Gerindra Tunggu Waktu...

JAKARTA, SELASA — Apa saja bisa terjadi dalam politik. Demikian slogan yang kerap menjadi senjata para politisi dalam menentukan langkah-langkahnya, termasuk yang satu ini, koalisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dalam Pemilu 2009. Apalagi, masing-masing ketua umumnya pernah bergandengan di Partai Golkar dan sama-sama berlatar mantan petinggi TNI.

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto sebelumnya capres Partai Golkar 2004 dan mantan Panglima ABRI, sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan mantan Dewan Penasihat Golkar dan mantan Danjen Kopassus. Keduanya kemudian mengundurkan diri dan membentuk kendaraan politiknya masing-masing. Meski telah berpisah pun, kemungkinan untuk bergandengan terbuka lebar.

Wiranto dalam keterangan pers kemarin, Selasa (11/11), tak menyangkal kabar bahwa Partai Hanura siap berdampingan dengan Partai Gerindra dalam Pemilu 2009. "Anda tunggu saja waktunya," ujar Wiranto berupaya membuat publik penasaran. Menurut Wiranto, Hanura tak akan menolak berkoalisi dengan partai manapun yang memiliki platform perjuangan dan semangat pengabdian yang sama untuk melahirkan pemerintahan yang kuat.

Lantas, kemungkinan dengan Gerindra? "Ya, enggak masalah juga," tandas Wiranto. Setidaknya, kesamaan status keduanya pada masa lampau bisa menjadi bekal untuk berkoalisi. Asal saja, kesamaan bahwa keduanya sama-sama menjadi nama-nama yang siap dipanggil Pansus Penghilangan Orang Secara Paksa DPR tidak dijadikan bekal pula...

Senin, 10 November 2008

Beda Turun dan Naiknya Harga Bahan Bakar Minyak

Selama empat tahun memerintah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuat empat kali kebijakan terkait harga bahan bakar minyak bersubsidi. Empat kebijakan itu adalah tiga kali menaikkan dan satu kali menurunkan. Perbedaan terlihat di antara turun dan naiknya. Perbedaan juga terasa nyata dari dampaknya.
Naiknya harga BBM disosialisasikan berbulan-bulan oleh Presiden Yudhoyono dengan harapan ada penerimaan atas kebijakan tidak populis yang akan diputuskan. Sosialisasi itu dibarengi rapat kabinet terbatas, rapat kabinet terbatas plus, rapat kabinet paripurna, sampai rapat kabinet paripurna diperluas.
Untuk kenaikan harga BBM bersubsidi pertama rata-rata 29 persen, 1 Maret 2005, ketidakpastian dan rangkaian unjuk rasa penolakan merebak sebelum kebijakan diumumkan. Kenaikan harga BBM bersubsidi kedua rata-rata 128 persen, 1 Oktober 2005, juga memunculkan rangkaian unjuk rasa penolakan.
Kenaikan harga BBM bersubsidi ketiga rata-rata 28,7 persen, 24 Mei 2008, sudah disosialisasikan tiga bulan sebelumnya dengan pertimbangan utama melonjaknya harga minyak mentah internasional. Sejumlah kemungkinan meminimalkan dampaknya dilakukan seperti minta masukan semua pihak lewat rangkaian rapat di Istana.
Setelah rangkaian rapat digelar di Istana dengan akhir sebuah keputusan, pengumuman kenaikan dilakukan di tempat yang tak ada simbol-simbol Istana.
Tiga kali kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi disampaikan pada malam hari dan berlaku pada dini harinya. Hampir tidak ada jeda bagi rakyat untuk mencerna dan memikirkan dampaknya. Harga BBM bersubsidi sudah naik saat rakyat tidur.
Untuk kebijakan penurunan harga BBM bersubsidi (premium), hanya butuh waktu 10 hari sosialisasi. Tidak ada rapat kabinet terbatas, tidak ada rapat kabinet terbatas plus, tidak ada rapat kabinet paripurna, juga tidak ada rapat kabinet paripurna yang diperluas.
Presiden Yudhoyono hanya memanggil dua menteri: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga Pelaksana Jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak terlihat ikut serta.
Pengumuman juga tidak dilakukan di Departemen Keuangan, tetapi di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta. Sri Mulyani didampingi Purnomo dan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng berbicara di depan podium garuda.
Pengumuman dilakukan Kamis (6/11), sore hari menjelang para pekerja pulang kerja. Ada cukup jeda bagi rakyat untuk mencerna dampaknya. Kebijakan turunnya harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 diberlakukan 1 Desember 2008.
Jika kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan dengan rangkaian upaya meminimalkan dampaknya, penurunannya dilakukan dengan pertimbangan memaksimalkan dampaknya untuk rakyat yang menikmatinya. Mungkin ini yang membuat Sri Mulyani tersenyum simpul sebelum memulai jumpa pers.
Di awal jumpa pers, Sri Mulyani berujar, ”Kebijakan pemerintah kali ini judulnya sangat populis: penurunan harga BBM.”
Wapres
Lain dengan Wapres. Sebelumnya, beberapa kali ia mengisyaratkan penurunan harga BBM sulit dilakukan. Ia mengatakan harga BBM bisa turun jika tiga faktor terpenuhi, yaitu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak melemah seperti sekarang ini, penurunan harga minyak mentah dunia harus dihitung rata-rata setahun, dan besaran subsidi BBM di APBN juga harus rendah.
Belakangan Kalla menyatakan sulit menurunkan harga BBM akibat subsidi BBM di APBN 2008 sudah terpakai seluruhnya. Namun, ketika Sri Mulyani mengumumkan penurunan harga premium Rp 500 per liter, Wapres mendukungnya.
Ketika rapat sebelum pengumuman penurunan harga BBM dilakukan, Wapres tidak ikut. Ketika itu Wapres di kantornya tengah memimpin rapat sejumlah menteri mengenai pendanaan proyek listrik 10.000 megawatt yang seret akibat krisis keuangan global.
Dalam rapat itu Sri Mulyani diwakili Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rachmat Walujanto. Purnomo Yusgiantoro datang ke rapat ini setelah mengikuti rapat dengan Presiden.
Dalam rapat soal listrik itu, Purnomo melaporkan keputusan penurunan harga BBM kepada Wapres setelah rapat selesai. ”Soal keputusan itu terserah Presiden. Meskipun saya tak hadir, saya, kan, tetap berkonsultasi dengan Presiden. Kalian, kan, tidak tahu kapan saya berkonsultasi,” ujar Wapres menjawab pers seusai shalat Jumat (7/11).
Saat ditanya mengapa keputusan penurunan harga BBM tidak dilakukan di Departemen Keuangan seperti saat pengumuman kenaikan harga BBM, melainkan justru diumumkan di Kantor Presiden, Wapres menganggap tidak ada persoalan.
”Karena, kalau kenaikan BBM, kan, rumit mengumumkannya, kan? Kalau ini, kan, tidak serius. Ini, kan, mengumumkannya dengan tertawa sedikit, ya. Lagi pula, perhitungannya juga tidak rumit. Hanya satu angka (premium saja). Kalau menaikkan harga BBM, itu, kan, banyak angka. Jadi, sangat teknis dan mesti duduk baik-baik. Iya, kan?

Kamis, 06 November 2008

Pelaksanaan Pilkada Perlu Dievaluasi


Kamis, 6 November 2008 | 00:24 WIB

Jakarta, Kompas - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau pilkada untuk pertama kalinya di semua kabupaten/kota dan provinsi akan selesai pada tahun 2010. Selanjutnya, pelaksanaan pilkada perlu dievaluasi sehingga tujuan pilkada untuk menyejahterakan masyarakat daerah, pengembangan demokrasi lokal, dan peningkatan partisipasi politik masyarakat dapat lebih dirasakan.

Hal itu diungkapkan dosen ilmu politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi, dalam diskusi ”Pengkajian Pengawasan Pilkada” di Jakarta hari Rabu (5/11).

Pengalaman sejumlah pemilihan kepala daerah menunjukkan pilkada justru menyebabkan konflik berkepanjangan, hancurnya modal sosial berupa rasa saling percaya antarmasyarakat, maupun perpecahan di kelompok masyarakat sipil.

Menurut Airlangga, berbagai pelanggaran pilkada secara kasatmata terlihat jelas, tetapi tak ada sanksi apa pun bagi mereka yang melanggar aturan. Aturan pilkada yang ada justru sering kali dimanipulasi pihak-pihak tertentu demi kepentingan kelompoknya sendiri. Kondisi itu diperparah dengan belum netralnya birokrat.

Dari sisi ekonomi, kata Airlangga, pilkada menyedot anggaran publik cukup besar. Akibatnya, banyak pos anggaran untuk kesejahteraan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD yang dikurangi demi menopang biaya pilkada.

Sementara itu, peneliti senior Centre for Electoral Reform, Refly Harun, mengatakan, pemerintah dan DPR cenderung membuat sistem pilkada yang seragam di seluruh Indonesia. Sistem pilkada ini justru mengabaikan keunikan yang dimiliki setiap daerah. Padahal, keunikan daerah itu justru ingin dikembangkan pada era otonomi daerah.

Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan, pelaksanaan pilkada merupakan loncatan dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Setelah dikungkung dalam masa otoritarian selama hampir empat dekade, tiba-tiba partisipasi masyarakat dalam politik mengalami lonjakan drastis.

Karena itu, persoalan yang muncul dalam pilkada selama ini merupakan persoalan dari proses transisi demokrasi yang belum tuntas. (MZW)

Hore... BBM Turun Hari Ini

Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

JAKARTA, KAMIS — Pemerintah akan memutuskan penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada hari ini. Penurunan harga BBM bersubsidi akan berada di bawah Rp 1.000.

"Sore ini akan diumumkan. Menteri Keuangan dan Menteri ESDM sedang diterima Presiden," ujar Ketua Umum Kadin MS Hidayat di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/11).

Kadin semula mengusulkan penurunan harga premium Rp 1.000 dari harga Rp 6.000. "Dulu saya minta Rp 1.000, tetapi sepertinya tidak diterima. Penurunan akan dilakukan, tetapi besarannya di bawah Rp 1.000," ujarnya.

Amien: UU Pilpres Mencekik Demokrasi

JAKARTA, KAMIS- UU Pilpres yang telah disahkan DPR disebut oleh tokoh reformasi Amien Rais mencekik demokrasi dalam artian mempersempit peluang munculnya pemimpin yang lebih muda dan visioner. Selain itu, UU ini juga menghambat kran kepemimpinan nasional lewat munculnya pemimpin yang lebih berkualitas dari generasi muda.

"Kita kembangkan demokrasi tapi kenapa justru kita hambat sendiri. Demokrasi itu sebuah sistem sosial politik yang jelas sekali membuka kran kepemimpinan untuk semua anak bangsa. Dengan membuat UU yang memuat syarat dukungan capres dari parpol atau gabungan parpol sebesar 25 persen suara nasional dan 20 kursi di parlemen, itu jelas menurunkan potensi munculnya pemimpin muda," kata mantan Ketua MPR itu dalam diskusi di Ary Suta Center, Jakarta, Kamis (6/11).

Menurut Amien, AS sudah memulai perubahan dalam peta kepemimpinan nasional dengan memilih Barrack Obama. "Kita pun harus mengupayakan regenerasi dan revitalisasi kepemimpinan nasional sebagai suatu kebutuhan yang mendesak," ujar mantan Ketua Partai Amanat Nasional itu.

Tim Kuat Obama

Amerika Serikat kini menatap ke depan. Berbagai persoalan besar siap menghadang. Beban pelik dihadapi presiden terpilih Barack Obama setelah menjadi pemenang dalam pemilu 4 November. Rival Obama, Senator John McCain dari Partai Republik, mengakui kemenangan Obama dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghadapi masalah besar yang membentang.

Krisis finansial yang terburuk sejak depresi besar tahun 1929 membutuhkan sebuah penanganan serius dari Obama. Demikian pula dengan keberadaan 150.000 tentara AS di Irak dan Afganistan. Sebuah upaya superberat, tetapi harus dijalankan sesuai pesan dalam kampanye.

Beban pelik, tetapi dengan kearifan serta tim kerja yang cerdas dan kompak, bisa dihadapi dengan lebih ringan. Jauh hari sebelum dipastikan terpilih sebagai presiden ke-44 AS, Obama dilaporkan punya sejumlah nama yang diprediksi bakal menjadi tim yang akan bolak-balik bersamanya dalam rapat di Ruang Oval, Gedung Putih, membahas langkah-langkah terobosan atas berbagai rintangan.

Sejumlah nama dibeber dalam sejumlah kesempatan, seperti diskusi di televisi, analisis media cetak, dan obrolan di internet. Menarik untuk mencermati orang-orang yang kemungkinan besar menjadi pilihan utama Obama. Ada sejumlah nama, meski tenar, di antaranya tetap saja wajah-wajah lama. Bahkan, sejumlah analis memprediksi Obama tidak segan akan menggunakan jasa beberapa simpatisan Republik. Kondisi ini menimbulkan sebuah sindiran bernada ironi bagi Obama, mengaku agen perubahan, tetapi masih saja menggunakan ”mesin” lama atau orang ”luar”.

Pada 1996 saat dia bertarung menjadi senator Illinois, Obama memiliki pandangan sangat liberal, salah satunya mendukung keras aborsi. Namun, sebagaimana dikatakan Matt Bennet, Wakil Asisten Bill Clinton saat masih menjadi Presiden AS, Obama kini sudah jauh lebih dewasa.

”Dia pada waktu dulu adalah aktivis komunitas di Chicago yang masih butuh aktualisasi diri sehingga pantas diidentifikasi sebagai seorang Demokrat yang liberal. Namun, seiring bertambahnya umur, idealisme-idealismenya telah digantikan sejumlah hal yang pragmatis. Dia tertarik untuk mengubah hidup masyarakat. Saya sepakat menyebutnya sebagai Demokrat yang moderat saat ini,” kata Bennett, seperti dikutip harian Daily Telegraph.

Salah satu staf senior di Gedung Putih yang juga pengarang buku terkenal perihal transisi presidensial AS, What Do We Know, Stephen Hess, menyatakan, Obama mempunyai banyak pilihan tokoh untuk mendampinginya. Namun, justru karena banyaknya pilihan itu, ia harus benar-benar dapat memilih orang-orang yang percaya diri dan telah menampakkan kesetiaan terhadap dirinya.

”Dalam level sekelas kepresidenan, mungkin saja yang terpilih adalah mereka-mereka yang paling berjasa mengantarkan Anda ke kursi kepresidenan. Satu-satunya presiden AS yang paling bebas menentukan pilihan dan memperoleh nama-nama yang betul-betul sesuai dengan keinginannya adalah Dwight Eisenhower,” kata Hess.

Menteri Luar Negeri


Di posisi menteri luar negeri, Obama butuh sosok yang dapat memulihkan citra AS di luar negeri serta mendapatkan dukungan lebih, terutama dari negara-negara di Eropa, untuk menekan kawasan seperti Afganistan dan mungkin Irak.

Calon presiden AS dari Demokrat pada pemilu 2004, John Kerry, dilaporkan menginginkan jabatan itu. Pemahaman dan pengalamannya yang kaya tentang luar negeri, termasuk kemampuan berbahasa Perancis yang prima, adalah keunggulan Kerry.

Namun, Obama juga sangat mungkin memilih Gubernur New Mexico Bill Richardson, Duta Besar AS di PBB pada masa pemerintahan Presiden Clinton. Atau pengganti Richardson di PBB, Richard Holbrooke. Kemungkinan Richardson terpilih relatif besar mengingat dirinya termasuk salah satu tokoh yang bekerja sangat keras bagi Obama selama masa kampanye.

Sejumlah analis menyinggung kemungkinan dipilih untuk menambah tingkat kepercayaan diri Obama yang miskin pengalaman di Gedung Putih, nama Hillary Clinton tiba-tiba muncul di permukaan. Dia benar-benar orang baru sehingga cocok sebagai pengejawantahan janji Obama sebagai agen perubahan. Jika Hillary benar-benar terpilih, Hillary berpeluang besar mewujudkan idenya tentang kesehatan dunia di Senat AS.

Di posisi menteri pertahanan, Obama membutuhkan orang yang mampu mengatur penarikan mundur pasukan AS dari Irak secara prima, tetapi juga siap menambah kekuatan perang AS di Afghanistan. Nama mantan Menhan AS Colin Powell adalah nama paling disebut-sebut untuk mengisi posisi itu. Dukungannya yang secara tiba-tiba kepada Obama pada pekan-pekan akhir menjelang pemilu 2008, dengan menyebut Obama sebagai presiden transformasional AS, seakan-akan merupakan sinyal bahwa ia menginginkan kembali posisi itu.

Serangan ke Irak


Namun, pemilihan Powell tetap saja menimbulkan nada ironis, terutama mengingat Powell adalah salah satu penggagas serangan ke Irak meskipun saat itu kabarnya Powell secara pribadi menentang hal tersebut. Nama lain yang disebut adalah tokoh yang tidak kalah kontroversial, yakni seorang senator dari Partai Republik, Chuck Hagel. Hagel dikedepankan untuk mewakili pendapat Obama suatu kali bahwa pilihannya mungkin saja menembus batas-batas pilihan politik seseorang.

Pilihan yang tak kalah penting bagi Obama adalah dalam posisi menteri keuangan yang bertugas menangani uang talangan (bail-out) di Wall Street senilai 700 miliar dollar AS dan harus melakukan privatisasi bank-bank di AS. Sekali lagi, pejabat pada era Clinton menjadi salah satu favorit untuk mengisi jabatan itu. Dia adalah Lawrence Summers.

Namun, Obama juga sangat mungkin memilih Paul Volcker, Gubernur Bank Sentral AS pada era Presiden Charter dan Reagan. Meski telah berusia lanjut, 81 tahun, pengalamannya sangat dibutuhkan untuk saat-saat ini. Apalagi, ia selama ini terkenal menjadi rujukan Obama dalam urusan keuangan negara.

”Jika Obama memilih orang- orang seperti Summers dan Volcker, orang yang tidak memilih dia sebagai Presiden AS pun tetap teryakinkan. Kedua orang itu adalah jaminan mutu,” kata Michael Barone, seorang analis konservatif di AS.

Para analis di AS menyatakan, pemilu presiden AS bukan semata-mata memilih figur pemimpin AS untuk masa mendatang. Namun, menjadi sangat krusial juga menantikan figur-figur lain yang akan mendampingi sang presiden karena pada diri merekalah ide-ide sekaligus kerja keras bagi kemaslahatan warga AS diciptakan dan diejawantahkan. Jadi, sungguh menarik ditunggu apa yang akan dibuat Obama.(Benny Dwi Koestanto)

Senin, 27 Oktober 2008

Menunggu Sumpah Generasi "Nongkrong"


Selasa, 28 Oktober 2008 | 01:40 WIB

Oleh I Basis Susilo

Judul artikel ini adalah tajuk ”Kuliah Tjokroaminoto untuk Kebangsaan dan Demokrasi” oleh Budiman Sujatmiko di FISIP Universitas Airlangga, Rabu (22/10/2008). Budiman Sujatmiko adalah salah satu tokoh mahasiswa paruh kedua dasawarsa 1990-an.

Kuliah Tjokro adalah kegiatan serial bulanan sejak Mei lalu untuk menandai beberapa peristiwa istimewa tahun ini: 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80 Tahun Sumpah Pemuda, dan 10 Tahun Reformasi. Kuliah Tjokro telah menghadirkan beberapa narasumber, seperti Prof Amien Rais, Dr Mochtar Pabottingi, Dr Makmur Keliat, Dr Pratikno, dan Dr Yudhi Latief. Digagas dan dikelola secara kreatif oleh dosen-dosen muda dan mahasiswa FISIP Unair, Kuliah Tjokro hampir selalu dipenuhi mahasiswa dan kalangan muda di Surabaya.

Topik Kuliah Tjokro sengaja diambil untuk menyindir sekaligus menantang generasi muda saat ini, apakah bisa mengambil posisi dan berperan seperti generasi muda tahun 1908, 1928, 1945, 1966, 1978, dan 1997. Tantangan itu didasari kenyataan bahwa di permukaan generasi muda saat ini kelihatan santai dan lebih memilih nongkrong di kafe atau pinggir jalan daripada serius memikirkan bangsa. Bahkan cangkrukan di Jawa Timur amat populer sampai diangkat menjadi program JTV.

Optimistis

Padahal, kini, krisis dan kegelisahan dirasakan masyarakat dan bangsa. Reformasi telah mengakhiri rezim otoriter di negeri kita. Namun, dalam era reformasi, kelihatan demokrasi tak begitu menjamin adanya kualitas dan kapasitas sistem serta kepemimpinan politik yang lebih baik daripada sebelumnya. Bahkan, ada beberapa yang mulai memikirkan dan mencoba kembali ke Orde Baru. Dari luar, neoliberalisme menekan dan merongrong kedaulatan kita.

Ada hal menarik saat moderator bertanya kepada peserta yang bertanya, apakah mereka optimistis atau pesimistis tentang bangsanya? Semua anak muda itu tegas menjawab, optimistis. Hanya satu yang pesimistis, itu pun peserta yang hampir pensiun.

Jawaban optimistis itu juga mewakili sikap panitia yang juga orang-orang muda sehingga tidak memilih kata ”menanti”, tetapi ”menunggu.” Dibanding kata ”menanti,” kata ”menunggu” lebih menunjukkan optimisme dan kepastian.

Jawaban optimistis kaum muda yang sering nongkrong dan cangkrukan itu mengingatkan kita pada kalimat-kalimat mantra. Bahwa tiap zaman punya pelakunya sendiri-sendiri. Bahwa sejarah berjalan terus. Bahwa zaman terus berganti menuntut manusia untuk menjawabnya. Tiap zaman menyodorkan peran tertentu bagi para pelaku di atas panggung sejarah. Bahwa kerap sekali, bahkan tiap kali, sejarah menuntut peran pelaku yang harus berani. Bahwa keberanian kerap mampu mengatasi krisis sejarah. Dan, umumnya, kaum mudalah yang mau ambil risiko menjadi pelaku pemberani itu!

Tradisi berpikir kritis

Tentu kita harus realistis. Untuk bisa berperan seperti itu kaum muda harus mempunyai kualitas memadai. Menurut Mattulada (1975) generasi muda harus mampu ”melihat fajar sebelum orang sempat melihat cahaya matahari”. Menurut dia, generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki peran esensial yaitu sebagai transformator nilai-nilai generasi terdahulu ke generasi berikut dan merintis berbagai perubahan dalam rangka dinamisasi kehidupan dalam peradaban yang sedang berjalan.

Menurut Sarwono Kusumaatmadja (1976), generasi muda harus mempunyai konsepsi tentang keinginan untuk masa depan dan berbuat sesuatu untuk mengatasi krisis zamannya. Jika tidak, secara sosiologis generasi muda tidak ada. Yang ada hanya gerombolan anak muda yang pandai meniru dan meneruskan teladan orangtuanya, baik atau buruk.

Selama ini ada tiga pendapat keliru tentang peran dan dinamika generasi muda.

Pertama, kualitas kepemimpinan generasi muda muncul setelah ada peristiwa traumatik. Peristiwa traumatik memang bisa mendorong proses berpikir, bersikap kritis, dapat menggalang solidaritas antarsesama dan rakyat. Namun, yang penting sebenarnya bukan pengalaman traumatik, tetapi proses berpikir dan bersikap kritis.

Kedua, pendapat bahwa penggalangan solidaritas antarsesama dan rakyat adalah penting. Pengalaman mengajarkan, generasi muda kita bersikap tegas secara elitis. Mereka tidak sempat menggalang dukungan dari rakyat banyak dan mereka tidak menunggu waktu untuk mencari legitimasi dari masyarakat luas.

Ketiga, ada pendapat, generasi muda tidak boleh nongkrong atau cangkrukan. Sebagai penerus bangsa harus serius menghayati hidup. Padahal, secara sosiologis, gejala dan gaya hidup itu selalu ada dalam setiap generasi muda. Kapan pun, di mana pun, mereka punya dunianya sendiri dengan idola dan gaya hidup. Anak muda tahun 1908, 1928, 1945, 1966, 1978, 1997 pun begitu. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan!

Yang terpenting adalah bagaimana menyediakan, memelihara, dan menumbuhkan di kalangan generasi muda, tradisi berpikir, bersikap kritis dan menggalang solidaritas di antara generasi muda itu. Sambil menunggu sumpah baru generasi muda kita.

I Basis Susilo Dekan FISIP Universitas Airlangga