Selasa, 19 Mei 2009

Semua Pasangan Capres-Cawapres Lolos Tes Kesehatan

Amanda Ferdina - detikPemilu


Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima laporan hasil pemeriksaan kesehatan tiga pasangan capres. Seluruh pasangan dinyatakan lolos tes dan siap melaksanakan tugas seandainya terpilih nantinya.

"Alhamdullilah 3 pasangan capres mempunyai kemampuan kesehatan jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas sebagai presiden dan wakil presiden," kata pengarah Pokja Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden KPU Syamsulbahri di Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (19/5/2009) malam.

Hasil keputusan ini diambil setelah KPU melakukan rapat pleno terkait hasil yang sudah diserahkan tim dari RSPAD. Namun Syamsul enggan menjelaskan lebih rinci bagaimana kondisi kesehatan tiga pasangan tersebut.

"Kami nggak lihat poin-poin sakitnya, kita tidak baca itu. Kita hanya lihat memenuhi syarat atau tidak," tegasnya.

( mok / sho )
sumber : detik.com

Rabu, 13 Mei 2009

Jalan Berliku Koalisi PDIP-Gerindra

Jakarta - Koalisi capres-cawapres dari PDIP-Gerindra masih menyisakan tanda tanya. Disebut-sebut sudah ada deal koalisi Mega-Prabowo. Apakah ini sudah final, atau akan ada perubahan lagi?

Pertemuan demi pertemuan terus dilakukan. Meskipun masih mengalami jalan buntu. Kabarnya Prabowo emoh turun menjadi cawapres, demikian juga dengan Megawati.

Informasi yang dikumpulkan detikcom, pada komunikasi koalisi jilid pertama, kesepakatan Prabowo-Puan sudah disepakati. Namun tiba-tiba Kubu PDIP yang termasuk di dalamnya Tjahjo Kumolo cs menolak mentah-mentah usulan itu.

Akibat sikap PDIP itu, kubu Gerindra pun sempat berhembus isu, Prabowo tidak akan maju dalam pilpres. Suara Gerindra tetap diberikan untuk mendukung Mega dan PDIP.

Jalinan koalisi kedua partai ini juga sempat berada di ujung tanduk saat PDIP mulai 'main mata' dengan Partai Demokrat. Namun hanya beberapa hari. Sejak 11 Mei lalu, pembicaraan intensif antara kedua partai nasionalis ini kembali digalakkan.

Gerindra membutuhkan suara PDIP yang berkisar 14 persen. Sementara PDIP membutuhkan dukungan dari Gerindra yang 4,5 persen. Sumber detikcom di Gerindra bercerita jika sebagian besar dana kampanye akan ditanggung oleh Gerindra jika mau mengusung Prabowo sebagai capres. "Pembagiannya 90-10," jelasnya.

Sebenarnya, jika Prabowo mau 'menurunkan harga' menjadi cawapres maka kontrak tinggal diteken. Tapi hal ini juga ditentang oleh sebagian besar kader Gerindra. Hasyim Djojohadikusumo dan Permadi merupakan tokoh yang paling kencang menolak isu pencawapresan Prabowo.

Rabu malam (13/5/2009), pertemuan tim kecil yang terdiri dari para petingi Gerindra dan PDIP kembali bertemu. Duet Mega sebagai capres dan Prabowo sebagai wakilnya tersirat makin jelas. Namun masih ada pertemuan hari ini untuk membahas kepastian koalisi ini.

Bagaimana akhir koalisi PDIP-Gerindra? Akankah Soekarno kecil, panggilan Permadi untuk Prabowo, bersanding dengan anak atau cucu Soekarno besar?

( rdf / yid )
sumber : detik.com