Senin, 19 Januari 2009

Prabowo: Sistem Ekonomi Kita Gagal Sejahterakan Rakyat

Senin, 19 Januari 2009 | 22:52 WIB

JAKARTA, SENIN - Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan sistem ekonomi yang diterapkan pemerintah saat ini gagal menyejahterakan rakyat. Dengan membanggakan pertumbuhan 5 persen hingga 7 persen tidak akan membawa kemajuan apa-apa bagi Indonesia. Prabowo beralasan, pertumbuhan ekonomi seperti itu, sampai tahun 2050 Indonesia akan tetap miskin.

"Seharusnya pertumbuhan ekonomi kita dua digit, dan itu bisa dicapai dari surplus perdagangan yang rata-rata mencapai 27 miliar US Dollar per tahun. Jadi selama 11 tahun terakhir ini mestinya cadangan devisa kita mencapai lebih dari 300 miliar Dollar," ujar Prabowo dalam jumpa pers yang digelar setelah deklarasi pengangkatan Prabowo sebagai Ketua Dewan Kehormatan GIBAS (Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi) di IPB International Convention Centre, Bogor, dalam rilis yang diterima Persda Network, Senin (19/1).

Prabowo mengungkapkan kekesalannya terhadap pemerintahan sekarang yang terlalu membangga-banggakan cadangan devisa negara yang hanya 50 miliar US Dollar. Padahal, semestinya bisa jauh lebih besar dari itu dan bisa digunakan untuk kepentingan menyejahterakan rakyat. Namun demikian, Prabowo enggan mengomentari kesimpulan wartawan yang mengatakan bahwa pemerintahan sekarang gagal.

Saat memberikan sambutan setelah pengangkatannya sebagai Ketua Dewan Kehormatan GIBAS, Prabowo juga menegaskan perlunya ada perubahan untuk perbaikan kesejahteraan rakyat. Pasalnya, hingga saat ini mayoritas rakyat Indonesia masih hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.

"Kita bukan bangsa miskin. Nasib kita ada di tangan kita. Kita bisa merubah negara kita. Biarlah rekayasa datang dari atas. Biarlah para elit bermain sandiwara di Jakarta. Tak mungkin kebohongan terus terjadi di negeri ini. Perubahan besar pasti akan datang dari bawah," tandas Prabowo.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut juga mengajak agar pada hari pemungutan suara nanti rakyat menentukan pilihan politiknya. Baginya, Golput adalah tindakan orang yang menyerah. "Hanya dengan satu contrengan pada 9 April nanti, kita bisa mengubah nasib bangsa," ujar Prabowo.

Prabowo juga mengingatkan supaya rakyat jangan salah pilih dalam mencoblos pada saat Pemilu yang tinggal 80 hari lagi. "Kalau salah pilih, dan keadaan seperti sekarang masih terus terjadi, maka jangan salahkan siapa-siapa, itu tanggung jawab kita di bilik suara," tuturnya.

sumber: Kompas.com

Tidak ada komentar: